KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN BUNGKU TENGAH KABUPATEN MOROWALI DALAM MASA NEW NORMAL

Pada masa new normal ini dapat disadari bahwa perlindungan kesehatan
yang diberikan oleh pemerintah merupakan aspek penting untuk
kesejahteraan masyarakat. Hal ini menuntut penyedia jasa pelayanan
kesehatan untuk menyediakan dan meningkatkan kualitas pelayanan yang
bersifat kuratif dan preventif sebagai upaya peningkatan kualitas hidup
serta memberikan kepuasan bagi masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan, khususnya pelayanan kefarmasian. Dalam meningkatkan
pelayanan kefarmasian dapat dilakukan evaluasi dengan melakukan
survei kepuasan konsumen. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kefarmasian di Apotek
Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali dalam masa new
normal. Jenis penelitian ini adalah penelitian non eksperimental yang
bersifat deskriptif dengan jumlah sampel yaitu 173 orang yang diambil
secara purposive sampling menggunakan kuisioner yang dibagikan secara
online melalui media Google Form. Data kemudian dianalisis
menggunakan metode ServQual dan Importance and Perfomance
Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukan nilai gap tiap dimensi yaitu
reliability (kehandalan) -0,49, responsiveness (daya tanggap) -0,50,
assurance (jaminan) -0,54, empaty (kepedulian) -0,56 dan tangible (bukti
langsung) -0,60. Diagram kartesius menunjukan terdapat 3 atribut yang
termasuk dalam kuadran I, 10 atribut yang termasuk dalam kuadran II, 6
atribut pada kuadran III dan 6 atribut terdapat pada kuadran IV.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan kefarmasian di apotek Kecamatan Bungku Tengah pada masa
new normal termasuk dalam kategori cukup puas. Terdapat 3 Atribut
pelayanan kefarmasian yang menjadi prioritas perbaikan di apotek
Kecamatan Bungku Tengah, dimana atribut nomor 20, 22, dan 23 tersebut
termasuk dalam dimensi tangible (bukti langsung).