KETAHANAN SALINITAS DUA KULTIVAR PADI GOGO ASAL KABUPATEN SIGI MENGGUNAKAN BEBERAPA KONSENTRASI NaCl PADA FASE PERKECAMBAHAN

Padi merupakan komuditas tanaman pangan penghasil beras yang memegang
peran penting dalam kehidupan ekonomi Indonesia. Beras merupakan makanan
pokok yang sulit digantikan oleh bahan pokok lainnya, hal ini menyebabkan beras
menjadi prioritas utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan asupan karbohidrat.
Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas padi dikawasan pasang surut
yang mengandung kadar garam tinggi (NaCl) adalah dengan menggunakan karakter
varietas yang toleran. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kultivar padi gogo
yang tahan pada setiap konsentrasi NaCl, untuk mendapatkan kultivar padi gogo
yang tahan terhadap salinitas, dan untuk mendapatkan konsentrasi NaCl yang
menghambat proses perkecambahan kultivar padi gogo. Penelitiaan ini dilaksanakan
di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian Universitas Tadulako
Palu. Pada bulan November sampai dengan Desember 2020, penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial dua faktor. Faktor pertama
menggunakan dua kultivar padi gogo yaitu 1. Pae Bohe, 2. Pulu Tau Leru dan faktor
kedua menggunakan tujuh taraf NaCl yaitu: 1. Kontrol, 2. NaCl 0,5%, 3. NaCl 0,6%,
4. NaCl 0,7%, 5. NaCl 0,8%, 6. NaCl 0,9%, 7. NaCl 1%, sehingga diperoleh 14
kombinasi percobaan yang diulang sebanyak tiga kali. Variabel yang diamati yaitu
waktu berkecambah, daya berkecambah, potensi tumbuh maksimum, panjang
plumula, panjang radikula, bobot kering plumula, bobot kering radikula, dan indeks
sensitifitas stres. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kultivar Pulu Tau Leru
dengan konsentrasi NaCl 0,5% merupakan kultivar yang memiliki ketahanan
terhadap salinitas, kultivar Pulu Tau Leru merupakan kultivar yang tahan terhadap
salinitas, dan konsentrasi NaCl 0,5% merupakan batas toleransi konsentrasi yang
masih memberikan perkecambahan yang normal.
Kata kunci : ketahanan salinitas, padi gogo, dan fase perkecambahan.