Kinerja Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Dalam Penanganan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika Dan Obat Berbahaya (Narkoba) Di WIlayah Provinsi Sulawesi Tengah

SAKKA Stambuk B 10316041, Kinerja Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Dalam Penanganan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika Dan Obat Berbahaya (Narkoba)Di WilayahProvinsi Sulawesi Tengah (Promotor Syahir Natsir, Ko promotor Muh. Nawawi dan Muhammad Khairil).

Penelitian inibertujuan untuk (1) mengetahui kinerja Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah dari aspek penanganan tindak pidana penyalahgunaan Narkoba diwilayah Hukum Polda Sulteng, (2) untuk menemukan konsep baru dalam bidang kinerja kaitannya dengan Penyidikan Narkoba. Teoti yangdigunakan adalah teori kinerja dari Poister yang terdiri dari 7 (tujuh) aspek : Output, Produktivitas, Efisiensi, Kualitas, Efektifitas, Efektifitas Biaya dan Kepuasan Pelanggan.

Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jumlah informan sebanyak 9 (sembilan) orang yang ditentukan secara analisis, analisis data yang digunakan adalah analisis data model interaktif dari Miles dan Huberman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah dalam penanganan tindak pidana penyalahgunaan Narkoba diwilayah Provinsi Sulawesi Tengah belum berjalan secara optimal. hal ini berdasarkan atas masih adanya 4 (empat) aspek yang belum berjalan sebagaimana mestinya yaitu aspek Output, Produktivitas, Efisiensi, dan Efektifitas. Dapat dikemukakan temuan baru penelitian, bahwa keberhasilan Kinerja Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah yang ditinjau dari 7 (tujuh) aspek, harus ditopang atau didukung dengan komitmen pemerintah dan masyarakat, agar penanganan tindak pidana penyalahgunaan Narkoba diwilayah Provinsi Sulawesi Tengah agar berjalan secara efisien dan efektif.