Komunikasi Lingkungan Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Sulteng Terkait Penolakan Pembuangan Limbah Tailing Ke Dasar Laut Di Morowali

ABSTRAK
Anggra Yusuf, B 501 15 034, Program Studi Ilmu Komunukasi
Konsentrasi Jurnalistik. Skripsi Komunikasi Lingkungan Jaringan Advokasi
Tambang (JATAM) Sulteng Terkait Penolakan Pembuangan Limbah Tailing ke
Dasar Laut di Morowali. Dibawah Bimbingan Ilyas sebagai Konsultan I dan
Kudratullah sebagai Konsultan II.
Pengajuan izin pembuangan limbah Tailing oleh beberapa industri ekstaktif
nikel di Morowali ke dasar laut dengan metode Deep Sea Tailing Placement (DTSP)
kepada kementrian terkait, dinilai akan menimbulkan resiko buruk bagi kondisi sosial
masyarakat dan merusak ekosistem laut. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang merupakan cerminan civil society yaitu
Jaringan Advokasi Tambang (JATAM Sulteng) dalam melakukan komunikasi
lingkungan atas pengajuan izin tersebut.
Penelitian ini, merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Dengan menggunakan puposive sampling sebagai teknik penarikan informan, maka
diperoleh sebanyak Tiga informan dengan pengumpulan data melalui teknik
observasi, wawancara mendalam dan studi dokumen.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kerusakan lingkungan yang pernah terjadi
sebelumnya akibat DSTP, bencana ekologis, komitmen menjaga keanekaregaman
hayati serta terancamnya keberlangsungan hidup masyarakat Morowali terutama
sekitar tambang menjadi dasar dari penolakan oleh JATAM Sulteng. Penolakan
pengajuan DSTP melalui komunikasi lingkungan dilakukan dengan berbagai upaya,
yakni melalui Forum Group Discussion (FGD) kepada masyarakat sekitar tambang,
berbagai tulisan kritis, lembar fakta maupun siaran pers organisasi melalui
pemberitaan di media massa dan media sosial serta situs organisasi, forum diskusi
sumber daya alam, aksi demo hingga penyerahan petisi kepada pemerintah dan
investor industri ekstraktf nikel.
Kata Kunci : Tailing, JATAM Sulteng, Komunikasi Lingkungan