KOMUNIKASI PERSUASIF PKBI SULTENG DALAM MENINGKATKAN KESADARAN TES VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DI KOTA PALU

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode komunikasi persuasif dan
hambatan yang dihadapi (PKBI) Sulteng untuk mempersuasif masyarakat di Kota
Palu dalam meningkatkan kesadaran tes Voluntary Counseling and Testing
(VCT). Metode pada penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan dasar
penelitian studi kasus dengan teknik pengumpulan data observasi, dokumentasi
dan wawancara mendalam terhadap enam informan yang dipilih dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan teknik
analisis data Miles dan Huberman atau disebut sebagai model interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan PKBI Sulteng dalam meningkatkan kesadaran
tes Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Kota Palu, menggunakan metode
partisipasi yaitu melibatkan pihak-pihak penting di lingkup Kota Palu, metode
asosiasi yaitu menghubungkan dengan kasus HIV yang meningkat, metode icing
device yaitu membangun kedekatan dengan masyarakat serta memberikan kesan
yang ramah, metode pay of idea yaitu membagikan kondom gratis, memberikan
pelayan tes VCT gratis, dan keamanan privasi, metode fear arrousal yaitu
memberikan kalimat yang memicu kecemasan seperti meninggal dunia akibat
keterlambatan penanganan. Faktor penghambat, faktor lingkungan adanya
gangguan dari peralatan yang digunakan seperti sound system yang rusak,
keributan, dan keterbatasan waktu buka layanan tes VCT, dogmatisme yaitu
sebagian masyarakat merasa tubuhnya sehat tanpa gejala apapun sehingga tidak
perlu untuk tes VCT, streotipe yaitu sebagian komunitas enggan memberikan
akses ke tempat mereka untuk melakukan sosialisasi jika tidak ada uang komisi
dari pihak PKBI Sulteng, takut hasilnya positif, serta identitasnya takut diketahui
oleh orang lain dan takut dengan jarum suntik.