MUHAMMAD FAUZAN (2024) Kontrol Geologi Terhadap Pemunculan Mata Air Panas Daerah Lawua Dan Sekitarnya Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Sarjana thesis, Universitas Tadulako.
Full text not available from this repository.Abstract
Kontrol geologi terhadap kemunculan mata air panas daerah lawua dan sekitarnya kecamatan kulawi selatan kabupaten sigi provinsi sulawesi tengah. Daerah panas bumi Gimpu merupakan salah satu daerah panas bumi di Pulau Sulawesi yang berasosiasi dengan Sesar Palu-Koro. Tujuan penelitian ini mengetahui geologi daerah penelitian, karakteristik dari mata air panas, dan kontrol geologi terhadap kemunculan mata air panas. Pengamatan satuan bentang alam menggunakan pendekatan morfografi berupa bentuk topografi daerah penelitian menggunaka klasifikasi ketinggian relief menurut Bermana (2006). Pengukuran data lapangan pada daerah penelitian ini berupa data kekar, data striasi berupa pitc/rake, dip bidang sesar dan pengukuran breksi sesar data lapangan yang di analisis dalam penelitian ini berupa data kekar yang diolah menggunakan proyeksi stereograph, data striasi yang diolah menggukanan klasifikasi sesar menurut Rickhard (1972) dan data breksi sesar berupa arah menghalus fragmen hasil zona hancuran pergerakan sesar. Meteode yang di gunakan dalam penelitian ini ialah observasi lapangan. Hasil dari penelitian ini elevasi pada stasiun pengamatan mata air panas berada pada elevasi 469 – 492 meter diatas permukaan laut maka dapat disimpulkan bahwa satuan bentang alam ini memiliki ketinggian relatif 200 - 500 mdpl merupakan satuan bentang alam perbukitan, jenis litologi granit porfiri dan granodiorite, struktur geologi yang di jumpai pada daerah penelitian seperti kekar dan striasi. hasil analisis data struktur geologi dan interpretasi pola liniamen terdapat dua sesar pada daerah lawua dan sekitarnya yaitu sesar geser sinistral Lawua dan sesar geser dextral Watukilo, terdapat 7 mata air panas yang memiliki suhu 45-64°C dan pH 7 bau belerang pada stasiun 1 - 6 memiliki bau belerang yang tidak terlalu menyengat dan rasa yang tawar sedangkan pada stasiun 7 bau belerengnya sangat menyegat dan rasa yang tawar. dimensi dari mata air panas daerah penelitian memiliki lebar yang berbeda beda 4 cm - 1,2 meter. faktor pengontrol kemunculan mata air panas di daerah penelitian ialah struktur sesar berupa sesar geser sinistral lawua dan sesar geser dextral watukilo di mana kedua sesar ini mengakibatkan mata air panas di daerah ini muncul kepermukaan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Commentary on: | Eprints 0 not found. |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Geologi |
SWORD Depositor: | Users 0 not found. |
Depositing User: | Users 0 not found. |
Date Deposited: | 22 Jan 2025 07:16 |
Last Modified: | 06 Feb 2025 07:14 |
URI: | https://repository.untad.ac.id/id/eprint/118092 |
Baca Full Text: | Baca Sekarang |