Konversi Minyak Biji Kelor Menjadi Biofuel Melalui Proses Hydrocracking Dengan Katalis Ni-tio2-cao Cangkang Kerang Meti

Penelitian ini bertujuan untuk membuat energi terbarukan (biofuel) dari minyak biji kelor menggunakan katalis hasil sintesis TiO2/CaO yang di doping dengan logam Ni menggunakan metode hydrocracking. Hasil terbaik sintesis TiO2/CaO pada perbandingan ratio 1:1, 1:2, dan 1:3 akan di doping logam Ni pada berbagai variasi massa yaitu 0,1 g, 0,2 g dan 0,3 g. Hasil terbaik Ni-TiO2/CaO ditentukan berdasarkan hasil analisis XRD, FTIR, SEM-EDX kemudian diaplikasikan sebagai katalis dalam pembuatan biofuel dari minyak biji kelor lalu dianalisis kandungan senyawanya dan studi selektivitasnya menggunakan GC-MS. Hasil XRD mendapatkan katalis terbaik pada TiO2/CaO 1:1 karena menunjukkan tebentuknya senyawa TiO2 dan CaO yang adanya difraksi puncak tertinggi pada sudut 2? = 29,7, 33,3 dan 47,8 sedangkan pada katalis yang di doping Ni mendapatkan hasil terbaik pada variasi massa Ni-TiO2/CaO 0,3 g karena menunjukkan adanya NiO dan unsur Ni pada puncak 2? = 36,52, 42,99, 44,73 dan 52,2. Pada spektrum IR TiO2/CaO menunjukkan adanya TiO2 pada puncak 590,22 cm-1 yang menempel pada CaO sedangkan pada katalis Ni-TiO2/CaO mengalami pergeseran dan pelebaran puncak akibat penambahan Ni yang terlihat pada puncak 447,49 cm-1 dan 594,08 cm-1 menunjukkan adanya TiO2 dan dikaitkan dengan gelombang 675,09 cm-1 sebagai CaO. Secara kualitatif analisis SEM pada katalis memliki perubahan permukaan ketika logam Ni ditambahkan pada TiO2/CaO luas permukaan semakin kecil dan halus sedangkan secara kuantitatif analisis EDX menunjukkan adanya unsur O (29,31%), Ca (22,82%), Ti (38,75%), dan Ni (9,12%). GC-MS menunjukkan hasil cracking minyak biji kelor menjadi biofuel dengan nilai biofuel tertinggi sebesar 3,68% (gasoline), 1,37% (kerosene), dan 83,41% (green diesel) pada katalis dengan massa 0,3 g.

Kata Kunci : Hydrocracking, Biofuel, Minyak Biji Kelor, Katalis Ni-TiO2/CaO