KORELASI BOBOT BADAN INDUK AKHIR KEBUNTINGAN DENGAN BOBOT LAHIR ANAK PADA KAMBING KACANG DI KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU

Kambing Kacang merupakan bangsa kambing asli Indonesia dengan ciri tubuh relatif kecil, pemeliharaannya sangat sederhana dan memiliki daya adaptasi yang cukup tinggi terhadap alam setempat dan reproduksinnya digolongkan sangat tinggi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi bobot badan induk umur kebuntingan akhir dengan bobot lahir anak pada Kambing Kacang. Penelitian ini telah dilaksanakan Di Kecamatan Mantikulore Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah yang berlangsung sekitar bulan Juni, 2019 yang menggunakan metode survei dengan maksud untuk memperoleh data bobot badan induk dan bobot lahir adapun jumlah ternak kambing yang diteliti 30 ekor. Terdapat penambahan jumlah bobot badan induk akhir kebuntingan pada kambing kacang pada setiap penimbanga yang dilakukan, Rataan pada bobot badan kambing kacang yang lahir kembar 2 (2,73kg) lebih tinggi dibandingkan bobot lahir anak kambing kacang lahir tunggal(2,43kg) dan kembar 3 (2,00kg), Terdapat koefesien korelasi sebesar r = 0,85 atau 85%, dari hasil tersebut sehingga didapatkan korelasi bobot badan induk akhir kebuntingan dengan bobot lahir anak pada kambing kacang. Tipe kelahiran kembar 2 memiliki rataaan bobot lahir yang lebih tinggi dibandingkan tipe kelahiran tunggal dikarenakan waktu penimbangan dilakukan lebih dari 3 x 24 jam atau 3 hari pasca kelahiran cempe.