KORELASI BOBOT DOC DAN BOBOT MINGGUAN AYAM SENSI AGRINAK PUCAK (PUTIH BERCAK) SELAMA 10 MINGGU

TEGUH HIDAYAT (2024) KORELASI BOBOT DOC DAN BOBOT MINGGUAN AYAM SENSI AGRINAK PUCAK (PUTIH BERCAK) SELAMA 10 MINGGU. Sarjana thesis, Universitas Tadulako.

Full text not available from this repository.

Abstract

TEGUH HIDAYAT (O 121 19 247) Korelasi Bobot DOC dan Bobot Mingguan
Ayam Sensi Agrinak Pucak (Putih Bercak) Selama 10 Minggu (Dwi Sulistiawati
dan Komarudin, 2024).
Ayam Sensi-1 Agrinak merupakan salah satu galur murni (pure line) ayam
lokal pedaging unggul hasil seleksi terhadap galur jantan (male line) dari rumpun
ayam Sentul. Ayam Sensi adalah singkatan dari Sentul Terseleksi. Galur ayam
Sensi-1 Agrinak ditetapkan sebagai ayam unggulan Balai Penelitian Ternak
dengan SK Mentri Pertanian No. 39/Kpts/PK.020/1/2017 tanggal 20 Januari 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat
hubungan atau tidak, dan jika ada hubungan bagaimanakah arah hubungan dan
seberapa besar hubungan antara bobot DOC dengan bobot mingguan sampai
dengan umur 10 minggu. Penelitian ini dilaksanakan di kandang riset unggas
Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor Jawa Barat, selama 2,5 bulan. Ayam
digunakan sebanyak 216 ekor ayam Sensi Agrinak Pucak yang terdiri 105 ekor
jantan dan 111 ekor betina. Peubah yang diamati ini meliputi: bobot DOC sampai
bobot 10 minggu menggunakan analisis regresi dan korelasi. Hasil penelitian
menunjukan bahwa bobot badan DOC jantan korelasi berpengaruh nyata (P<0,05)
terhadap bobot badan pada umur 2 dan 6 minggu, sedangkan bobot badan umur
1, 9 dan 10 minggu berpengaruh sangat nyata (P<0,01). Selanjutnya korelasi
hubungan bobot badan pada pada ayam betina menunjukkan bahwa hubungan
bobot badan DOC berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot badan umur 3, 7
dan 8 minggu, sedangkan terhadap bobot badan umur minggu 1, 2, 4, 5, 6, 9 dan
10 berpengaruh sangat nyata (P<0,01). Nilai korelasi bobot DOC jantan ayam
Sensi-1 Agrinak dengan bobot badan mingguannya memiliki signifikasi nyata dan
sangat nyata positif pada umur 1, 2, 6, 9 dan 10 minggu. Nilai korelasi bobot
badan DOC jantan dan betina menurun seiring bertambahnya umur ayam. Nilai
korelasi tertinggi baik jantan maupun betina yakni bobot DOC dengan bobot umur
1 minggu. Rataan bobot badan jantan umur 1 sampai 10 minggu adalah (31,26) g,
(41,85) g, (77,31) g, (130,03) g, (198,17) g, (300,12) g, (420,96) g, (544,81) g,
(851,51) g, (1071,10) g sedangkan pada betina (31,11) g, (41,85) g, (76,38) g,
(129,14) g, (194,21) g, (279,62) g, (381,69) g, (486,90) g, 601,55 g, (719,23) g,
(719,23) g. Terdapat hubungan positif antara bobot badan DOC jantan ayam
Sensi-1 Agrinak Pucak dan bobot mingguan, hubungan Korelasi paling kuat
terjadi pada usia 1 minggu dan paling lemah pada usia 6 minggu. Pada ayam
Sensi-1 Agrinak betina juga terdapat hubungan positif antara bobot badan DOC
dan bobot mingguan dengan hubungan paling kuat pada usia 1 minggu dan 2
minggu dan paling lemah pada usia 7 minggu. Korelasi semakin rendah dengan
bertambahnya umur, nilai korelasi tertinggi baik jantan maupun betina yakni
bobot DOC dengan bobot ayam umur 1 minggu.
Kata Kunci : Ayam Sensi Pucak Agrinak, Bobot Badan, Korelasi

Item Type: Thesis (Sarjana)
Commentary on: Eprints 0 not found.
Divisions: Fakultas Peternakan dan Perikanan > Peternakan
SWORD Depositor: Users 0 not found.
Depositing User: Users 0 not found.
Date Deposited: 22 Jan 2025 07:16
Last Modified: 06 Feb 2025 07:14
URI: https://repository.untad.ac.id/id/eprint/118183
Baca Full Text: Baca Sekarang

Actions (login required)

View Item
View Item