Makna Pesan Simbolik Dalam Prosesi Adat Polei Eo Etnis Kaili Da'a Di Desa Jono Oge

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna pesan upacara
ritual adat perkawinan Polei Eo di desa Jono Oge yang disampaikan kepada anggota
masyarakat yang ditunjukkan dalam bentuk simbol-simbol. Penelitian ini didasari pada
asumsi teori Interaksionisme Simbolik dari George Herbert Mead dalam 3 premis yang
dikemukakannya, yaitu Mind, Self, and Societ.y. Penelitian deskriptif kualitatif dengan
pendekatan studi kasus, menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi dan
wawancara. Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 (enam) orang. Semua telah
dipilih secara purposive sampling. Adapun teknis analisis data pada penelitian ini
adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah menunjukkan bahwa masyarakat suku Kaili Da’a di
desa Jono Oge dalam prosesi acara adat polei eo ada yang menerima dan mengetahui
bahkan ada sebaliknya. Individu yang menerima makna pesan melalui pesan verbal dan
nonverbal dari prosesi adat polei eo memiliki simbol warna merah dari darah ayam
korban (manu polei eo) bahwa adat ini dilakukan bertujuan untuk membuat pasangan
suami istri selalu hidup harmonis, kuat dalam menghadapi berbagai macam masalah
dalam rumah tangga, mendapat keturunan yang banyak serta rejeki melimpah, diberi
sehat kuat dan hal-hal baik lainnya. Dalam interaksi simbolik yang dilakukan
menunjukkan bagaimana individu berpikir untuk berinteraksi dengan dirinya sendiri
menggunakan simbol-simbol yang bermakna, lalu menerima diri sendiri sebagai
sebuah objek dari perspektif yang berasal dari orang atau hal lain, dan masyarakat
membentuk sekumpulan tanggapan terorganisir dalam bentuk pikiran dan diri. Bagi
individu yang tidak menerima makna pesan adat ini didasari oleh rasa cuek, faktor usia,
perkembangan zaman yang begitu pesat dan tidak ingin tahu akan adat istiadat sendiri
menjadi faktor utamanya.

Kata Kunci: Interaksi Simbolik, Makna Pesan Polei Eo, Etnis Kaili