AWINA RUSDIN DOYU (2023) MAKNA SIMBOLIK DALAM ADAT KAYORI. Sarjana thesis, Universitas Tadulako.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK
Awina Rusdin Doyu, 2022 “Makna Simbolik dalam Adat Kayoriâ€. Skripsi studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako,
Pembimbing Dr. Ulinsa, M.Hum, Pembahas (1) Dr. Moh. Tahir., M.Hum. Pembahas (2) Dr. Ali Karim, M.Hum.
Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana makna simbol verbal dalam adat kayori dan makna simbol nonverbal dalam adat kayori dan juga bagaimana fungsi simbol kayori bagi masyarakat suku Taa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan makna simbol verbal dalam adat kayori (2) mendeskripsikan makna simbol nonverbal dalam adat kayori (3) mendeskripsikan fungsi simbol kayori bagi masyarakat suku Taa. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk teknik analisis data peneliti menggunakan beberapa cara (1) pengumpulan data (2) reduksi data (3) penyajian data (4) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan makna simbol dalam adat kayori terdiri dari makna simbol verbal dalam adat kayori dan makna simbol nonverbal dalam adat kayori dan juga fungsi simbol kayori bagi masyarakat suku Taa. Adapun makna simbol verbal dalam adat kayori berupa ungkapan yang memiliki makna yang diucapkan oleh tokoh adat atau orang-orang yang sudah mahir berkayori. Dan makna simbol nonverbal dalam adat kayori, yaitu salapa disimbolkan sebagai sampan, vua (buah pinang) bermakna sebagai keturunan yang baik, vua mpono (buah sirih) bermakna sebagai sifat rendah hati dan memuliakan orang lain, ira mpono (daun sirih) bermakna sebagai keselamatan dan kebahagiaan kedua calon mempelai untuk kehidupan baru yang akan datang, gambir bermakna sebagai keteguhan hati, tyula (kapur sirih) bermakna sebagai hati yang suci dari kedua calon mempelai, tabako/tbako (tembakau) bermakna sebagai keseimbangan dalam berumah tangga, doi ko’o (uang koin) bermakna sebagai kehidupan yang makmur. Fungsi simbol kayori bagi masyarakat suku Taa, yaitu sebagai sarana komunikasi.
Kata kunci : Makna, Simbol, Adat, Kayori
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Commentary on: | Eprints 0 not found. |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Library of Congress Subject Areas > L Pendidikan > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
SWORD Depositor: | Users 0 not found. |
Depositing User: | Users 0 not found. |
Date Deposited: | 22 Jan 2025 07:16 |
Last Modified: | 06 Feb 2025 07:14 |
URI: | https://repository.untad.ac.id/id/eprint/118758 |
Baca Full Text: | Baca Sekarang |