NI KOMANG WIRAWATHI (2023) Makna Simbolik Kembar Mayang Dalam Sistem Perkawinan Suku Jawa Di Desa Bumiharapan Kecamatan Witaponda Kabupaten Morowali. Sarjana thesis, Universitas Tadulako.
Full text not available from this repository.Abstract
Ni Komang Wirawathi stambuk B30119085 judul skripsi: Makna Simbolik
Kembar Mayang Dalam Sistem Perkawinan Suku Jawa di Desa Bumiharapan
Kecamatan Witaponda Kabupaten Morowali. Dibimbing oleh ibu Hj.Rosmawati
sebagai pembimbing utama dan ibu Siti Hajar sebagai pembimbing pendamping.
Penelitian ini di latar belakangi oleh adanya tradisi yang masih di laksanakan
oleh suku Jawa di Desa Bumiharapan Kecamatan Witaponda Kabupaten Morowali,
tradisi tersebut berkaitan dengan acara perkawinan, yaitu kembar mayang acara
kembar mayang sendiri dilakukan setelah selesai melaksanakan ijab qubul, kembar
mayang sendiri sebagai tanda gugurnya masa remaja menuju kehidupan berumah
tangga, tidak hanya di gunakan dalam acara perkawinan namun kembar mayang
bisa di gunakan pada acara kematian jika yang meninggal masih perjaka atau
perawan. Walaupun sekarang sudah memasuki zaman modern yang dimana sudah
banyak tradisi dan kebudayaan yang di tinggalkan namun tradisi menikah
menggunakan kembar mayang masih di lestarikan dan di pertahankan di Desa
Bumiharapan Kecamatan Witaponda Kabupaten Morowali. Penelitian ini bertujuan
(1) untuk mengetahui dan mendeskripsikan makna simbolik yang terkandung dalam
kembar mayang pada prosesi pernikahan adat suku Jawa.(2) untuk mengetahui dan
mendeskripsikan relevansi makna kembar mayang dengan kehidupan sehari-hari
suku Jawa. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif berdasarkan pendekatan deskriftif. Teknik pengumpulan data melalui
studi pustaka, penelitian lapangan, observasi dan wawancara. Teknik analisis data
melalui tahap reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Subjek yang ditetapkan ada 15 kepala keluarga dan Informan ditetapkan secara
sengaja (porposive) sebanyak 8 orang informan yaitu pembuat kembar mayang dan
masyarakat suku jawa yang menikah menggunakan kembar mayang serta yang
menikah tidak menggunakan kembar mayang.
Hasil penelitian ini menjelaskan arti kembar mayang yaitu membawa kedua
mempelai ke kehidupan manusia baru dalam kehidupan sosial, dalam hal ini kembar
mayang menjadi saksi peristiwa, penjaga, dan penangkal bahaya dalam kehidupan
pasangan suami istri, kembar mayang memiliki nilai makna dalam setiap bahan
janur memiliki makna sebagai cahaya kehidupan serta kehidupan yang tegak lurus,
pohon pisang memiliki makna bertanggung jawab serta keturnan, dan bunga pinang
melambangkan sebuah kesetiaan. Kembar mayang selalu di tampilkan berpasangan
diartikan dalam bentuk yang sama namun memiliki perbedaan makna. Kembar
mayang yang dimiliki laki-laki selalu di tempatkan di atas atap bermakna sebagai
imam atau kepala keluarga dan kembar mayang yang dimiliki wanita selalu di
tempatkan di atas pelaminan yang bermakna sebagai makmumnya. Relevansinya
dengan kehiudpan sehari-hari suku Jawa sangat relevan nilai-nilai yang terkandung
dalam kembar mayang digunakan oleh suku Jawa sebagai pedoman dan prinsip serta
berperilaku dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat dan dalam berumah tangga.
Kata Kunci: Tradisi, Makna, Kembar Mayang
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Commentary on: | Eprints 0 not found. |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi Library of Congress Subject Areas > H Ilmu Sosial > Antropologi |
SWORD Depositor: | Users 0 not found. |
Depositing User: | Users 0 not found. |
Date Deposited: | 22 Jan 2025 07:16 |
Last Modified: | 06 Feb 2025 07:14 |
URI: | https://repository.untad.ac.id/id/eprint/118766 |
Baca Full Text: | Baca Sekarang |