Model Komunikasi Trauma Healing (Studi Kasus Pada Anak-anak Korban Bencana Gempa Dan Likuifaksi Di Huntara Kelurahan Balaroa)

ABSTRAK
Della Novita, B 501 15 129 “Model Komunikasi Trauma Healing (Studi Kasus pada Anak-Anak Korban Bencana Gempa dan Likuifaksi di Huntara Kelurahan Balaroa)” Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako di bawah bimbingan Bapak Ilyas

Komunikasi adalah inti dari semua hubungan sosial, salah satu tujuannya yaitu untuk mengubah sikap dan prilaku seseorang, begitupula dalam kegiatan trauma healing di Huntara Kelurahan Balaroa, salah satu tujuannya yaitu untuk menghilangkan trauma anak-anak korban bencana dan mengembalikan keceriaan mereka. Dalam kegiatan trauma healing model komunikasi yang terbentuk dalam proses komunikasi menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan trauma healing tersebut. Tujuan penelitian untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk kegiatan trauma healing serta bagaimana model komunikasi yang terbentuk dalam kegiatan trauma healing tersebut. Metode penelitian yang digunakan secara kualitatif dengan pengumpulan data wawancara mendalam dan juga observasi secara langsung.

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa sebagian besar kegiatan trauma healing yang diberikan berupa bentuk play therapy, sedangkan model komunikasi yang terbentuk dalam pelaksanaan kegiatan trauma healing bersifat sirkuler. Proses melingkar ini menunjukan bahwa komunikasi selalu berlangsung, dalam hal ini terdapat unsur umpan balik yang membuat proses komunikasi lebih interaksi karena berlangsung secara dua arah. Model komunikasi yang digunakan yaitu model komunikasi sirkuler Osgood-Schramm, hal ini dikarenakan dalam kegiatan trauma healing para fasilitator dan anak-anak korban bencana mempunyai kedudukan yang sederajat.

Kata kunci : Model Komunikasi, Trauma Healing, Balaroa, Bencana Likuifaksi