Nanopartikel Perak Sebagai Material Sensitif Pada Surface Plasmon Resonance (SPR) Untuk Deteksi Bakteri Staphylococcus Aureus

Telah dilakukan penelitian mengenai penggunaan nanopartikel perak (AgNP) sebagai material sensitif dalam mendeteksi bakteri Staphylococcus aureus menggunakan Surface Plasmon Resonance (SPR). Nanopartikel perak disintesis dengan metode hijau menggunakan ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) sebagai reduktor alami, serta L-Histidin (L-His) sebagai capping agent untuk meningkatkan stabilitas dan mengikat bakteri Staphylococcus aureus. His-AgNP yang dihasilkan dikarakterisasi dengan Transmission Electron Microscopy (TEM), UV-Vis Spectroscopy, dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) untuk menganalisis perubahan morfologi, sifat optik, dan gugus fungsi nanopartikel, serta mengamati respons SPR dalam mendeteksi bakteri. Hasil pengujian SPR menunjukkan pergeseran sudut resonansi yang signifikan pada sistem dengan His-AgNP seiring peningkatan konsentrasi bakteri, sementara kontrol tanpa His-AgNP tidak menunjukkan perubahan berarti. Analisis TEM menunjukkan ukuran rata-rata nanopartikel sebesar (16,62 ± 5,95) nm. Spektrum UV-Vis mengungkap adanya blue shift dari 422 nm ke 415 nm setelah penambahan L-His, diiringi peningkatan energi celah pita dari 2,93 eV menjadi 2,98 eV. FTIR mengidentifikasi gugus O-H, C-H, dan C=O pada bilangan gelombang 3285 cm?¹, 2112 cm?¹, dan 1635 cm?¹. Penambahan L-His terbukti meningkatkan sensitivitas SPR, menjadikan biosensor ini lebih efektif dalam mendeteksi patogen seperti Staphylococcus aureus.

Kata Kunci: Nanopartikel perak, Surface Plasmon Resonance (SPR), Staphylococcus aureus, L-histidin, biosensor