PEMBERIAN PAKAN ALAMI BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN IKAN CAPUNGAN BANGGAI (Pterapogon Kauderni Koumans, 1933).

KARIMULLAH (2023) PEMBERIAN PAKAN ALAMI BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN IKAN CAPUNGAN BANGGAI (Pterapogon Kauderni Koumans, 1933). Sarjana thesis, Universitas Tadulako.

Full text not available from this repository.

Abstract

Ikan hias endemik Capungan Banggai (Pterapogon kauderni) adalah salah satu
spesies dari 20 kelompok spesies prioritas konservasi di Indonesia. Ikan Capungan
Banggai (Pterapogon kauderni) ini penyebaran alaminya secara endemik di Kepulauan
Banggai dan sekitarnya, Sulawesi Tengah. Jenis ikan ini termasuk ke dalam jenis ikan
laut dari famili Apogonidae yang umumnya hidup di sekitar pantai, karang dan lamun,
namun ada juga yang hidup di daerah pasang surut yang dangkal dan perairan yang
lebih dalam (Wijaya, 2010). Salah satu keunikan yang dimiliki oleh Capungan Banggai
(Pterapogon kauderni) adalah setelah telur dibuahi, induk jantan akan mengerami
telurnya (bersifat parentalcare) hingga menjadi larva (Vagelli, 2005 dalam Ndobe,
dkk., 2013).
Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis pakan alami yang terbaik terhadap
pertumbuhan dan kelangsungan hidup juvenil ikan Capungan Banggai (Pterapogon
kauderni Koumans, 1933) Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2021 -
Januari 2022, bertempat di Balai Perbenihan Perikanan Mamboro, Palu, Sulawesi
Tengah. Organisme uji adalah juvenil P. kauderni hasil introduksi diperairan
mamboro, Kota Palu, Sulawesi Tengah sebanyak 54 ekor dengan ukuran panjang total
rata-rata 0,4±0,3 – 0,5±0,2 cm dan bobot 0,07±0,3 – 0,08±0,3 gram. Penelitian
menggunakan 3 perlakuan dan 6 ulangan dimana perlakuan A (Artemia), B (Jentik
Nyamuk), dan C (Cacing Sutera). Penggunaan pakan alami berbeda berpengaruh nyata
terhadap pertumbuhan bobot mutlak namun tidak berpengaruh nyata terhadap laju
pertumbuhan harian dan pertumbuhan panjang mutlak (Petrapogon kauderni).
Pertumbuhan bobot mutlak dan laju pertumbuhan harian tertinggi berada pada
perlakuan B (Cullex) dengan nilai masing-masing 0,08 ± 0,3 g dan 0,25 ± 0,1 %, laju
pertumbuhan panjang mutlak perlakuan A (Artemia) dengan nilai 0,5 ± 0,2 serta
Sintasan tertinggi dengan nilai 100% juga pada perlakuan B (Cullex).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Commentary on: Eprints 0 not found.
Divisions: Fakultas Peternakan dan Perikanan > Akuakultur
SWORD Depositor: Users 0 not found.
Depositing User: Users 0 not found.
Date Deposited: 22 Jan 2025 07:16
Last Modified: 06 Feb 2025 07:14
URI: https://repository.untad.ac.id/id/eprint/121979
Baca Full Text: Baca Sekarang

Actions (login required)

View Item
View Item