Penataan Anjungan Teluk Palu Sebagai Ruang Terbuka Hijau Publik Dengan Pendekatan Placemaking

Ruang Terbuka Publik merupakan tempat yang memiliki fungsi sebagai ruang
kegiatan menetap dan rutin yang menyediakan sarana prasarana yang dapat
menunjang kegiatan komunikasi, bermain, dan bersantai (Carr, 1992). Terdapat
beberapa lokasi yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sebagai Ruang Terbuka
Hijau Publik di Kota Palu, salah satunya adalah Anjungan Teluk Palu yang berada
di Kelurahan Besusu Barat. Anjugan teluk palu dahulu merupakan kawasan rekreasi
/ wisata yang menjadi salah satu daya tarik utama bagi Kota Palu Berdasarkan
Kondisi Eksisting, Kawasan Anjungan Teluk Palu yang berada di Kelurahan Besusu
Barat ini belum tertata dengan baik, dimana jaringan jalan dan infrastruktur lainnya
masih berantakan dan rusak akibat dari dampak bencana Gempa Bumi dan Tsunami
pada 28 September tahun 2018 kemarin Maka dari itu, diperlukan adanya perumusan
konsep penataan kembali Kawasan Anjungan Teluk Palu dengan menggunakan
pendekatan Placemaking. Pendekatan Placemaking yang digunakan dalam konsep
penataan ini dikarenakan terdapat 4 (empat) indikator utama yang dapat menganalisa
kawasan secara mikro hingga makro, adapun indikator tersebut seperti akses dan
keterkaitan, kenyamanan dan citra, penggunaan dan aktivitas, serta interaksi sosial
yang terjadi di dalamnya Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran
kuisioner terhadap masyarakat yang mengunjungi Kawasan Anjungan Teluk Palu,
Analisis yang digunakan adalah Analisis kuantitatif deskriptif untuk mengetahui
persepsi dan preferensi masyarakat terhadap Ruang Terbuka Hijau Publik, kemudian
dirumuskan konsep dan kebijakan dalam penataan kembali kawasan tersbut. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa terdapat beberapa permasalahan yang harus
ditangani pada kawasan anjungan teluk palu untuk meningkatkan kualitas kawasan
dan Image lanskap kawasan yang keseluruhannya mengacu pada normatif
pendekatan placemakig.