Penentuan Luasan Optimal Hutan Kota Sebagai Penyerap Gas Karbondioksida Di Palu Sulawesi Tengah

MOH. ANDRIANSYAH – L 131 16 361, Penentuan Luasan Optimal Hutan
Kota Sebagai Penyerap Gas Karbondioksida di Palu Sulawesi Tengahdibimbing oleh Hamzari.

Hutan kota merupakan ruang terbuka hijau kawasan perkotaan yang keberadaannya sangat penting dalam suatu kota karena peran dan manfaatnya yang beragam, antara lain sebagai tempat bermain, berolah raga, bersantai, dan untuk mendapatkan udara segar, serta sebagai sarana rekreasi dan keindahan. Perkembangan dan pertumbuhan kota/perkotaan disertai dengan alih fungsi lahan yang pesat, telah menimbulkan kerusakan lingkungan yang dapat menurunkan daya dukung lahan dalam menopang kehidupan masyarakat di kawasan perkotaan.
Kota Palu didominasi dengan kawasan lindung, terlihat pada RTRW Kota Palu, rencana pengembangan kawasan lindung Kota Palu seluas kurang lebih 22.290 hektar atau 56,42?ri luas kota keseluruhan. Setelah mengetahui jumlah emisi karbondioksida yang dihasilkan maka selanjutnya dilakukan penghitungan kebutuhan vegetasi untuk menyerap emisi yang dihasilkan. Sebagai contoh pemilihan tapak yang berada di tengah kota, dan bentuk hutan kota yang dipilih yaitu tipe rekreasi dan perlindungan, Tipe rekreasi lebih mengedepankan bentuk yang terbuka dengan banyaknya ruang interaksi untuk fasilitas rekreasi seperti arena bersepeda, jogging, fasilitas olahraga seperti badminton dan basket serta tempat bermain dan belajar anak-anak, sehingga bentuk tajuk dari ruang hijaunya akan sedikit meyebar dan terbuka dibandingkan dengan tipe hutan kotayang lain.