PENENTUAN PROVENANCE BATUPASIR BERDASARKAN ANALISIS PETROGRAFI DAERAH BAMBAIRA DAN DAERAH AKO KABUPATEN PASANGKAYU PROVINSI SULAWESI BARAT

Sulawesi Barat memiliki kaitan yang sangat erat dengan proses tektonik Selat
Makassar, dimana Selat Makassar dipengaruhi oleh proses pemekaran lempeng,
akibat dari proses tersebut terbentuklah sebuah cekungan pengendapan yang
tersusun oleh batuan sedimen dengan batuan asal yang beragam, penentuan batuan
asal (provenance) dapat membantu untuk mengungkap mengenai setting tektonik
serta batuan asal yang ada pada daerah penelitian, metode penelitian yang dipakai
adalah dengan menggunakan analisis petrografi, untuk melihat kandungan mineral
penyusun batupasir yang ada pada daerah penelitian secara mikroskopis,
parameter – parameter yang digunakan dalam penentun batuan asal ialah mineral
kuarsa, feldspar dan fragmen litik, perhitungan mineral penyusun batuan
menggunakan metode point counting kemudian dilakukan normalisasi untuk di
plotting pada diagram provenance serta setting tektonik menggunakan diagram
segitiga oleh Dickinson dan Suczeck,1979. Hasil analisis petrografi pada batupasir
didapatkan nama batuan yaitu lithic graywacke dan quartz wacke Pettijohn,1975.
Batuan asal pada daerah penelitian berasal dari batuan beku plutonik, batuan beku
vulkanik, batuan metamorf dan batuan sedimen, yang diketahui berdasarkan
kehadiran mineral kuarsa monokristalin dan kuarsa polikstalin, mineral ortoklas,
mineral sanidin, litik vulkanik dan litik sedimen, adapun setting tektonik pada
daerah penelitian yaitu magmatic arc dan recycle orogen (Dickinson dan
Suczeck,1979).
Kata Kunci : Batupasir, Provenance, Ako, Bambaira, Tektonik.