Pengaruh Karakteristik Tanah Dan Intensitas Curah Hujan Terhadap Kestabilan Lereng Pada Ruas Jalan Kebun Kopi KM 49+450

Lereng merupakan permukaan tanah yang terbentuk secara alamiah oleh proses geologis atau buatan manusia untuk tujuan tertentu. Pada ruas jalan penghubung antara Kabupaten Parigi Moutong dengan Kota Palu atau sering juga disebut jalan Kebun Kopi tepatnya di KM 49+450 merupakan lokasi terjadinya longsor pada tanggal 20 Agustus 2023. Kondisi tersebut dikarenakan perubahan iklim dan intensitas curah hujan yang cukup tinggi yang dapat mempengaruhi kestabilan suatu lereng. sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur lapisan tanah, karakteristik tanah, serta intensitas curah hujan yang dapat mempengaruhi kestabilan lereng Kebun Kopi KM 49+450. Metode penelitian ini berupa survey lapangan untuk mengumpulkan data tanah berupa sampel tanah tidak terganggu dan terganggu yang digunakan untuk pengujian sifat fisis dan mekanis tanah. Dalam menghitung faktor keamanan menggunakan metode kesetimbangan batas dengan bantuan program Geostudio. Hasil penelitian yang dilakukan ini berupa stuktur lapisan tanah dengan nilai resistivitas 3,04 ?m – 159 ?m, berdasarkan nilai tersebut didapatkan lapisan tanah pada lereng merupakan tanah pasir dan batuan gneis yang mengalami pelapukan, untuk hasil dari pemodelan lereng menggunakan geostudio diperoleh faktor keamanan lereng (FK) dengan intensitas hujan yang rendah dan tinggi, dimana pada lereng KM 49+450 didapatkan nilai FK 1,171 – 1,128 dengan hujan 8,783 mm/jam, FK 1,171 – 1,095 dengan hujan 73,077 mm/jam, FK 1,171 – 1,085 dengan hujan 91,661 mm/jam. Hasil penelitian diatas diambil kesimpulan bahwa untuk struktur lapisan tanah pada lereng termasuk jenis tanah berpasir dengan batuan gneis yang telah mengalami pelapukan, kemudian untuk karakteristik tanah dari hasil uji laboratorium termasuk bergradasi buruk berdasarkan pengklasifikasian USCS, dan untuk intensitas hujan dari yang rendah maupun cukup tinggi dapat mempengaruhi kestabilan lereng.