PENGARUH PEMBASAHAN BERULANG TANAH PASIR DISTABILISASI DENGAN AGAROSA DAN SODIUM SILICATE

Tanah pasir memiliki karakteristik unik, termasuk porositas tinggi dan rentang kepadatan yang besar, membuatnya rentan terhadap likuefaksi saat kepadatannya rendah. Likuefaksi dapat menyebabkan penurunan dan kerusakan pada struktur di atasnya. Untuk mengatasi potensi likuefaksi, perlu dilakukan upaya perbaikan dan stabilisasi tanah. Penelitian ini fokus pada metode stabilisasi kimia menggunakan bahan aditif, dalam konteks pengembangan bahan aditif, agarosa dan sodium silicate menjadi fokus penelitian. Agarosa adalah sejenis polisakarida yang ramah lingkungan sebagai bahan stabilisasi tanah dan sodium silicate digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan stabilitas tanah. Pada penelitian ini, tanah yang digunakan berasal dari Desa Jono Oge. Dengan denggunakan larutan agarosa dan sodium silicate 1% & 2,5%, 3% & 2,5%, dan 5% & 2,5% serta waktu pemeraman 1 hari, 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari dan siklus pembasahan berulang selama 2 siklus. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat kuat tekan bebas. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan nilai tegangan pada sampel seiring bertambahnya waktu pemeraman 1 hari hingga 28 hari. Nilai tegangan maksimum tertinggi sampel tanpa proses pembasahan berulang berada pada nilai 499,23 kN/m2 sedangkan nilai tegangan maksimum sampel dengan proses pembasahan berulang berada pada nilai 373,47 kN/m2 . Nilai tegangan maksimum akibat pembasahan berulang mengalami penurunan sebesar 24-43%. Sampel tanah
dengan proses pembasahan berulang juga mengalami perubahan kadar air dan berat isi.