PENGARUH PROSES POST WELD HEAT TREATMENT (PWHT) PADA SAMBUNGAN LAS KAMPUH V TERHADAP KETANGGUHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA ST 60

Muhamad Fajrin, Program Studi S1 Teknik Mesin, “Pengaruh Proses Post Weld Heat Treatment (PWHT) Pada Sambungan Las Kampuh V Terhadap Ketangguhan Kekerasan Dan Struktur Mikro Baja St 60” (Dibimbing Awal Syahrani Sirajuddin).
Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengujian Bahan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tadulako. Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh proses post weld heat treatmen (PWHT) pada sambungan las kampuh V terhadap ketangguhan, kekerasan, dan struktur mikro. menggunakan metode pengelasan listrik SMAW , material yang digunakan Baja ST 60. Arus yang digunakan 100 Amper dengan elektroda tipe RD-260 berdiameter 2,6 milimeter dengan variasi sudut kampuh las V 600,700, dan 800. Kemudian pada spesimen diberikan perlakuan PWHT dengan suhu 0 - 4000 dengan lama waktu penahanan (holding time) 60 menit. Pengujian dilakukan adalah pengujian impak (Charpy) dengan mengacuh pada Standar ASTM E23-12 C dengan ukuran panjang 55 mm, lebar 10 mm, tinggi 10 mm, pengujian kekerasan (Vickers) dengan pengamatan struktur mikro. Hasil penelitian uji impak untuk nilai kekuatan impak pada spesimen kampuh 600 adalah 1.116.443,78 Kg/s2, pada Kampuh 700 1.272.091,41 Kg/s2, dan kampuh 800 sebesar 1.312.159,25 kg/s2. Untuk nilai pengujian kekerasan kampuh 600 adalah 184,750 Kg/mm2, kampuh 700 dengan nilai kekerasan 191, 529 Kg/mm2, dan kampuh 800 sebesar 195,059 Kg/mm2. Struktur mikro yang terbentuk adalah butir perlit dan ferrit.
Kata Kunci : PWHT, Sudut Kampuh, Pengelasan SMAW, Kekuatan Impak, Baja ST 60.