PENGARUH TANAMAN REFUGIA TERHADAP POPULASI HAMA WALANG SANGIT ( Leptocorisa Oratorius Fabricus) DAN MUSUH ALAMINYA

RINGKASAN
Selin Hediansyah (E 281 14 259). “Pengaruh Tanaman Refugia Terhadap
Populasi Hama Walang Sangit (Leptocorisa oratorius Fabricius) Dan Musuh
Alaminya”. (Dibimbing oleh Shahabuddin dan Hasriyanty).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ciri morfologi walang sangit,
mengetahui jumlah populasi walang sangit, dan mengetahui jenis dan jumlah
populasi musuh alami walang sangit. Penelitian ini dilaksanakan di Desa
Pombowe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah,
Palu dan Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman (HPT) Fakultas Pertanian
Universitas Tadulako, Palu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
populasi walang sangit pada tanaman padi yang diberikan refugia kenikir dan
marigold (1.4, 1.8, 1.6 individu / plot) paling rendah dan berbedah nyata dengan
tanaman padi tamapa refugia ( 3.0, 3.4, 3.8 individu / plot) pada pengamatan
minggu ke 7,8,9. Perlakuan refugia pada tanaman padi mampu menghadirkan
populasi musuh alami walang sangit tertinggi, mulai dari predator hama tersebut
pada area perlakuan dengan populasi mencapai 247 ekor dari hasil pengamatan,
sementara untuk area tanaman yang tidak diberi perlakuan memiliki jumlah
populasi predator yang lebih sedikit dengan jumlah mencapai 38 ekor. Adapun
parasitoid memiliki populasi sebanyak 476 ekor pada area tanaman yang diberi
perlakuan refugia, sedangkan area tanaman yang tidak diberi perlakuan memiliki
populasi yang lebih sedikit, yakni mencapai 23 ekor. Hal ini menandakan bahwa
dari perlakuan tanaman Refugia yang dilakukan peneliti pada tanaman padi,
mampu meningkatkan populasi musuh alami bagi hama walang sangit.