Pengaruh Variasi Bentuk Penampang Batang Kayu Bayur Terhadap Penurunan Tanah Akibat Likuefaksi

Peristiwa gempa bumi (Mw 7,5) yang terjadi di wilayah Sulawesi Tengah pada tanggal 28 September 2018 tidak hanya memicu tsunami tetapi juga fenomena likuefaksi di daerah pinggir pantai dan daratan di Kota Palu. Berdasarkan kejadian bencana alam likuefaksi yang terjadi di kota Palu dan sekitarnya maka dilakukan pengujian pengaruh variasi bentuk penampang batang kayu terhadap penurunan tanah akibat likuefaksi. Pengujian ini bertujuan mengetahui nilai penurunan tanah yang terjadi pada pemodelan tanpa perkuatan dan perkuatan berpenampang segitiga, bujur sangkar, bulat, persegi Panjang Serta untuk mengetahui nilai presentase efektifitasnya. Pengujian dilakukan dengan batang kayu di tancapkan ke dalam pasir di sekeliling model rumah dan digetarkan menggunakan meja getar dengan memberikan frekuensi 9 Hz selama 20 detik terhadap pasir jenuh. Hasil pengujian terhadap nilai penurunan diperoleh nilai efektifitas penggunaan perkuatan dengan berbagai bentuk penampang. Pada variasi bentuk penampang segitiga dengan rata-rata penurunan model rumah sebesar 2,46 cm diperoleh nilai efektifitas adalah 20,65 %, untuk variasi bentuk penampang bujur sangkar diperoleh rata-rata penurunan model rumah sebesar 2,34 cm, diperoleh nilai efektifitas sebesar 24,52 %, pada variasi bentuk penampang bulat rata-rata penurunan model rumah sebesar 2,41 cm, diperoleh nilai efektifitas sebesar 22,26 %, untuk variasi bentuk penampang persegi panjang rata-rata penurunan model rumah sebesar 2,18 cm, nilai efektifitasnya adalah 29,68 %. Dari nilai presentase efektifitas tersebut, penampang paling efektif dalam mereduksi penurunan (deformasi) adalah variasi bentuk penampang persegi panjang.