PENGAWASAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) PALU-3 DI DESA LERO TATARI KECAMATAN SINDUE

ABSTRAK

Andi Rahman Yp, Stambuk B 401 20 219, judul skripsi: Pengawasan Pemerintah Desa Dalam Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Pulu-3 di Desa Lero Tatari Kecamatan Sindue bawah bimbingan Bapak Dr. Mahfuzat, M.Si selaku Pembimbing I dan Bapak Harianto A. Lamading, S.IP., MSi. Selaku Pembimbing II

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengawasan pemerintah desa dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga uap Palu-3 di Desa Lero Tatari Kecamatan Sindue, dengan menggunakan Teori Pengawasan Feriyanto (2015) yang meliputi 2 (dua) indikator yaitu pengawasan preventif dan pengawasan represif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif Data penelitian ini yang terkumpul melalui hasil wawancara. observasi, dokumentasi. Lebih lanjut, lokasi yang diteliti dalam kajian ini adalah Desa Lero Tatari Kecamatan Sindue Dengan informan sebanyak 6 orang yaitu Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kasi Pemerintahan, Masyarakat, Manager Wika dan Karyawan Pitu

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pengawasan preventif yang dilakukan oleh pemerintah desa bertujuan untuk memastikan bahwa pembangunan berjalan dengan baik, menjaga hubungan antara masyarakat dan pengembang proyek, serta mencegah konflik sosial. Namun, masyarakat mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah desa dalam memperjuangkan kesempatan kerja bagi warga lokal, sehingga pekerjaan lebih banyak diambil oleh orang luar. Pengawasan represif adalah pengawasan yang dilakukan setelah suatu kegiatan berlangsung dengan tujuan untuk mengidentifikas? pelanggaran dan memberikan sanks? atau koreksi. Pengawasan ini bersifat reaktif, menekankan evaluasi hasil akhir, serta penegakan aturan melalui sanksi atau tindakan korektif jika terjadi kesalahan pembangunan PLTU di Desa Lero Tatari memberikan peluang dan tantangan yang harus dikelola dengan hati-hati. Keterlibatan aktif masyarakat, koordinasi yang baik antara pemerintah desa dan perusahaan, serta pengawasan yang ketat terhadap dampak sosial dan lingkungan menjadi kunci dalam mencapai hasil yang maksimal. Meskipun proyek ini memberikan manfaat, seperti peluang kerja dan program CSR, masalah terkait pengelolaan peluang kerja, keterlibatan masyarakat dalam program CSR, serta dampak lingkungan tetap harus diperhatikan secara lebih mendalam. Kolaborasi antara semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan perusahaan, sangat diperlukan untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat setempat.