PENGEMBANGAN BAHAN BAKU TERSTANDAR EKSTRAK ETANOL BIJI KELOR (Moringa Oleifera Lamk.) SEBAGAI OBAT HIPERURISEMIA

NURLINA IBRAHIM (2021) PENGEMBANGAN BAHAN BAKU TERSTANDAR EKSTRAK ETANOL BIJI KELOR (Moringa Oleifera Lamk.) SEBAGAI OBAT HIPERURISEMIA. Doktoral thesis, Universitas Tadulako.

Full text not available from this repository.

Abstract

Biji kelor (Moringa oleifera Lamk.) merupakan bagian tanaman kelor yang populer
dan memiliki aktifitas biologis, mengandung beberapa senyawa flavonoid,
diantaranya adalah quercetin yang memiliki aktivitas antioksidan, salah satunya
sebagai obat hiperurisemia. Hiperurisemia disebut penyakit asam urat oleh
masyarakat, adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat darah di
atas normal.
Penelitian ini bertujuan melakukan ekstraksi menggunakan metode maserasi
dengan pelarut etanol 96%, Uji skrining kandungan fitokimia ekstrak etanol biji
kelor dari tiga asal tempat tumbuh yang berbeda, yaitu Kota Palu, Kabupaten Sigi
dan Parigi Moutong, mengetahui nilai standarisasi parameter mutu secara in vitro
dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT), kadar total flavonoid dan fenolik
menggunakan Spektrofotometri UV-Vis, aktivitas antioksidan dengan metode
DPPH, kadar quercetin dengan metode KCKT dan mengevaluasi aktivitas
antihiperurisemia terhadap tikus putih jantan (Rattus norvegicus) yang diinduksi
kalium oksonat secara in vivo.
Hasil penelitian dari 3 asal tempat tumbuh, menunjukkan bahwa identifikasi
kandungan senyawa fitokimia ekstrak etanol biji kelor dengan pereaksi spesifik,
dan metode KLT, mengandung Alkaloid, Tanin, Flavonoid, Saponin, Terpenoid
dan Fenolik, tidak ada Steroid yang teridentifikasi. Standarisasi fitokimia dari 3 asal
tempat tumbuh berbeda secara signifikan, menghasilkan kadar total Flavonoid
tertinggi asal Kabupaten Sigi (4,108±0,342 mg/g), Konsentrasi total Fenolik
tertinggi asal Kabupaten Sigi (2,246 ± 0,142 mg GAE/mg), Aktivitas antioksidan
(IC50) asal Kabupaten Sigi terendah (2,93 mg/ml), serta kadar quercetin asal
Kabupaten Sigi tertinggi (0,5131±0,0022 mg/g). Hasil skrining fitokimia dan
standarisasi parameter mutu secara in vitro ekstrak etanol biji kelor asal Kabupaten
Sigi memiliki potensi aktivitas antihiperurisemia yang secara signifikan dapat
menurunkan kadar asam urat serum hewan uji tikus jantan yang diinduksi kalium
oksonat dengan dosis efektif 125 mg /kg BB secara in vivo. Penelitian
mengkonfirmasi potensi ekstrak etanol biji kelor asal Kabupaten Sigi dapat
dikembangkan sebagai sumber obat antihiperurisemia.
Kata kunci: Biji Kelor, Total Flavonoid, Total Fenolik, Antioksidan, Quercetin,
Antihiperurisemia.

Item Type: Thesis (Doktoral)
Commentary on: Eprints 0 not found.
Divisions: Pascasarjana > Doktoral Ilmu Pertanian
SWORD Depositor: Users 0 not found.
Depositing User: Users 0 not found.
Date Deposited: 22 Jan 2025 07:16
Last Modified: 06 Feb 2025 07:14
URI: https://repository.untad.ac.id/id/eprint/131142
Baca Full Text: Baca Sekarang

Actions (login required)

View Item
View Item