MOH FAJRIN KY HUSAIN (2024) PERAN LEMBAGA ADAT DALAM PENYELESAIAN KONFLIK AIR DI DESA BORA KECAMATAN SIGI KOTA KABUPATEN SIGI. Sarjana thesis, Universitas Tadulako.
Full text not available from this repository.Abstract
Moh Fajrin Ky Husain, Stambuk B 401 20 195, judul skripsi: Peran 
Lembaga Adat Dalam Penyelesaian Konflik Air Di Desa Bora Kecamatan Sigi Kota 
Kabupaten Sigi, dibawah bimbingan Ibu Sitti Chaeriah Ahsan selaku Pembimbing 
I dan Ibu Sulfitri Husain selaku Pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengentahui bagaimana Peran Lembaga Adat 
Dalam Penyelesaian Konflik Air di Desa Bora Kecamatan Sigi Kota Kabupaten 
Sigi, dengan menggunakan Teori Peran Soerjono Soekanto (2002) yang meliputi 3 
(tiga) indikator yaitu Kedudukan, Kewajiban, Tindakan. Penelitian ini 
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian yang 
terkumpul melalui hasil wawancara, observasi, dokumentasi. Lebih lanjut, lokasi 
yang diteliti dalam kajian ini adalah Desa Bora Kecamatan Sigi Kota dengan 
Informan sebanyak 4 orang yaitu sekertaris Desa, BPD, Masyarakat Desa, dan 
Pengurus Adat.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran Lembaga adat 
sangat penting untuk membina serta mengendalikan konflik dan tingkah laku 
masyarakat agar sesuai dengan ketentuan adat. Bentuk pengendalian sosial ini 
antara lain penetapan sangsi. Dalam tindakan yang dilakukan oleh Lembaga adat 
dalam penyelesaian konflik adalah sebagai pengambil keputusan dalam urusan 
yang berkaitan dengan adat, seperti pernikahan, kematian, upacara adat, dan 
penyelesaian konflik antarwarga desa. Selain itu kedudukan Lembaga adat yakni 
berperan sebagai mediator dalam penyelesaian konflik antarwarga Desa. Bahkan 
pengurus adat menggunakan hukum adat dan pendekatan restoratif untuk 
menyelesaikan perselisihan, dengan tujuan memulihkan hubungan yang rusak dan 
menjaga keharmonisan di desa. Sementara itu kewajiban dari Lembaga adat di Desa 
Bora dalam penyelesaian konflik adalah lembaga adat menegakkan hukum adat 
dengan begitu Lembaga adat dapat mengetahui apa yang menjadi inti dari konflik 
yang terjadi selain itu kewajiban dari Lembaga adat yaitu Menciptakan hubungan 
yang demokratis dan harmonis serta obyektif kepada Masyarakat Desa, namun 
kewajiban belum bisa berjalan dengan baik karena dari ke 9 kewajiban lembaga 
adat belum semua bisa berjalan salah satunya adalah menciptakan suasana yang 
baik dan dapat menjamin terpeliharanya masyarakat dalam rangka memperkokoh 
persatuan. Dilihat dari konflik yang terjadi Lembaga adat belum bisa menjamin 
bahwa bisa menciptakan suasana yang kokoh. Tindakan yang dilakukan lembaga 
adat yaitu dengan menyelesaikan konflik dengan cara mendamaikan, memberi 
nasehat dan memberi kesampatan kepada orang bertikai untuk memberika keluhankeluhannya untuk menyelesaikan permasalahan konflik. Terkait dengan keputusan 
berdamai atau tidak, diserahkan kepada pihak yang bermasalah setelah upaya 
lembaga adat untuk mendamaikan. Berdasarkan hal itu tindakan Lembaga adat 
dalam menyelesaikan konflik yaitu melalui musyawarah dan mediasi kepada pihak 
yang bertikai apabila tidak bisa diselesaikan maka selanjutnya akan masuk tahapan 
penyelesaian oleh Lembaga adat dengan memberikan sanksi terhadap pihak yang 
bertikai.
Kata Kunci: Lembaga adat, Konflik, Kedudukan, Kewajiban, Tindakan
| Item Type: | Thesis (Sarjana) | 
|---|---|
| Commentary on: | Eprints 0 not found. | 
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan Library of Congress Subject Areas > J Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan | 
| SWORD Depositor: | Users 0 not found. | 
| Depositing User: | Users 0 not found. | 
| Date Deposited: | 22 Jan 2025 07:16 | 
| Last Modified: | 06 Feb 2025 07:14 | 
| URI: | https://repository.untad.ac.id/id/eprint/132847 | 
| Baca Full Text: | Baca Sekarang | 

