PERANCANGAN PERKERASAN GABUNGAN (LENTUR DAN KAKU) PADA RUAS JALAN DIPONEGORO KOTA PALU

Dalam rangka meningkatkan kembali kemampuan perkerasan Jalan Diponegoro serta
memanfaatkan perkerasan lama yang sudah ada secara efektif, maka perlu dilakukan usaha
perkuatan perkerasan yang sudah ada, agar dapat melayani peningkatan jumlah volume lalu lintas.
Untuk memperpanjang masa pelayanan jalan tersebut, dapat dilakukan penambahan lapis beton
diatas perkerasan aspal yang sudah ada. Penelitian ini bertujuan untuk merancang tebal pelat pada
perkerasan gabungan dengan menggunakan metode AASHTO 1993 dan metode Pd T 14-2003.
Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam perancangannya, data tersebut antara lain, data
LHR pada tahun 2014 sampai tahun 2019, dan data pengujian lendutan FWD (falling weight
deflectometer). Tebal pelat perkerasan berdasarkan metode AASHTO 1993 pada jalur 1 sebesar 29
cm dengan penulangan memanjang ø12-250 dan penulangan melintang ø12-200 dan untuk jalur 2
sebesar 25 cm dengan penulangan memanjang ø12-300 dan penulangan melintang ø12-250
sedangkan tebal pelat berdasarkan metode Pd T 14-2003 pada jalur 1 sebesar 25 cm dengan
penulangan memanjang ø12-300 dan penulangan melintang ø12-250 dan pada jalur 2 sebesar 23 cm
dengan penulangan memanjang ø12-350 dan penulangan melintang ø12-300. Besaran dimensi
dowel berdasarkan AASHTO 1993 pada jalur 1 sebesar ø36 dan pada jalur 2 sebesar ø32 dengan
panjang masing-masing dowel 450 mm dan jarak dowel 300 mm sedangkan dimensi dowel
berdasarkan Pd T 14-2003 untuk kedua jalur ialah ø36 dengan panjang 450 mm dan jarak 300 mm.
Dimensi tie bar berdasarkan AASHTO 1993 untuk kedua jalur ialah ø16 dengan jarak 1200 mm dan
panjang 750 mm sedangkan Pd T 14-2003 dimensi tie bar untuk kedua jalur ialah D16 dengan jarak
750 mm dan panjang 700 mm. Nilai anggaran yang diperlukan pada perancangan ini ialah Rp.
34.524.000.000.