Perbandingan Ahli Waris Pengganti Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dan Kompilasi Hukum Islam

ABSTRAK
Hani Lutriningsih, D10119178, Perbandingan Ahli Waris Pengganti
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dan Kompilasi Hukum
Islam, Pembimbing 1 : Ibu Dr. Hj. Nurhayati Sutan Nokoe, S.Ag.,MH
Pembimbing II : Bapak Armin K, SH.,MH
Hukum waris di Indonesia masih bersifat pluralistis, karena saat ini masih berlaku
tiga sistem hukum kewarisan, yaitu hukum waris Adat, hukum waris Islam dan
hukum waris berdasarkan KUHPerdata. Berdasarkan KUHPerdata, proses
beralihnya harta kekayaan dari pewaris kepada ahli waris, warisnya di dasarkan
pada hubungan perkawinan dan hubungan keluarga sedarah, sedangkan dalam
KHI proses beralihnya harta kekayaan mempunyai hubungan darah, hubungan
perkawinan, beragama Islam, dan tidak terhalang karena hukum untuk menjadi ahli
waris. Permasalahan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana
perbandingan antara ahli waris pengganti berdasarkan KUHPerdata dengan KHI.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, dengan jenis
penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan kaidah atau norma hukum yang ada
mengenai kedudukan ahli waris pengganti dalam hukum KUHPerdata dan KHI.
Hasil dari penelitian ini adalah menurut hukum kewarisan KUHPerdata, bagian
yang akan diperoleh oleh ahli waris yang menggantikan kedudukannya persis
sama dengan bagian yang seharusnya diperoleh. Sedangkan menurut hukum
kewarisan Islam sebagaimana yang diatur dalam KHI bahwa hak/bagian yang di
peroleh ahli waris pengganti itu belum tentu sama dengan bagian orang yang
digantikan, dan juga tidak boleh melebihi dari bagian ahli waris yang sederajat
dengan yang di ganti.
Kata Kunci : Ahli Waris Pengganti,KUHPerdata,KH