PERBANDINGAN DERAJAT KETERGANTUNGAN NIKOTIN PADA PEROKOK KONVENSIONAL DENGAN PEROKOK ELEKTRIK

Perbandingan Derajat Ketergantungan Nikotin Pada Perokok Konvensional Dengan Perokok Elektrik
Rizaldy Rachmad * , Mariani Rasjid Hs** , Sarifuddin*** , Nur Asmar Salikunna****
*Mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
**KSM Paru, RSU Tadulako, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
*** KSM Paru, RSU Tadulako, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
**** Departemen fisiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
Abstrak
Latar Belakang : Nikotin adalah senyawa golongan alkaloid yang dihasilkan oleh tembakau. Nikotin sangat larut lipid menjadi sangat mudah untuk diabsorpsi pada mukosa mulut, paru, mukosa pencernaan, dan kulit. Dosis letal akut pada nikotin adalah 60 mg, dan lebih dari 90% nikotin yang diisap dari asap yang diabsorpsi. Pengaruh dari nikotin dalam rokok dapat menjadikan seseorang menjadi pecandu atau ketergantungan pada rokok. Seseorang yang telah menjadi pecandu rokok tidak akan bisa menahan keinginannya untuk tidak merokok, mereka akan cenderung sensitif terhadap efek dari nikotin.
Tujuan :Penelitian ini bertujuan Untuk Menganalisis perbandingan derajat ketergantungan nikotin pada rokok konvensional dengan rokok elektrik
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah laki-laki perokok konvensional dan perokok elektrik. Dengan pengambilan sampel tehnik purposive sampling. Data penelitian yang dianalisis menggunakan uji T independent test.

Hasil Penelitian : Data hasil penelitian ini dianalisis menggunakan Uji T independent test dengan nilai p = 0,001 (p < 0,05 ).Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara perokok konvenional dibandingkan perokok elektrik
Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat ketergantungan nikotin pada perokok konvensional dengan perokok elektrik
Kata kunci : Nikotin, perokok konvensional, perokok elektrik