PERBANDINGAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH ( IPAL ) RUMAH TANGGA SECARA KONVENSIONAL DENGAN PABRIKASI DI KECAMATAN BAMBALAMOTU

Banyaknya masyarakat yang melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dan air limbah atau air buangan yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat tempat umum lainnya yang tidak terolah dengan baik sehingga membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup, Pemerintah membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) rumah tangga secara konvensional dan secara pabrikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan IPAL secara konvensional dengan secara pabrikasi, metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan deskriktif digunakan dalam penelitian ini, Wawancara telah dilakukan kepada pemerintah terkait, kuesioner dibagikan kepada masyarakat pengguna IPAL dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Peneliti menemukan perbedaan IPAL dari aspek pembiayaan dan dari aspek ketahanannya. IPAL konvensional memerlukan biaya investasi awal yang tinggi, biaya operasional dan biaya pemeliharaan yang lebih intensif sedangkan IPALpabrikasi memerlukan biaya investasi awal yang lebih rendah karena desainnya sudah terstandarisasi kompak dan efisien dan biaya operasional dan pemeliharaan yang lebih rendah, dan dari aspek ketahanan IPAL konvensional umumnya rentan terhadap fluktuasi beban limbah,lebih sensitif terhadap kondisi lingkungan, cenderung lebih rentan terhadap kerusakan mekanis sedangkan IPAL pabrikasi lebih tahan terhadap fluktuasi beban limbah karena sistim biofilter lebih mengandalkan proses biologi yang stabil,umumnya lebih tahan terhadap perubahan suhu dan pH karena biofilter dapat menstabilkan kondisi mikroorganisme, lebih tahan terhadap kerusakan dan memerlukan perawatan yang sederhana. Penelitian ini menemukan perbedaan kedua IPAL yaitu dari aspek pembiayaan dan ketahanannya.
Kata kunci : IPAL Konvensional, IPAL Pabrikasi