PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DALAM MENDUKUNG PROGRAM PLTS ON GRID 5 MW DI UNIVERSITAS TADULAKO MENGGUNAKAN SOFTWARE PVSYST

Energi matahari (surya) banyak memberikan manfaat bagi kehidupan
manusia. Salah satu pemanfaatan energi surya yang bisa dilaksanakan adalah dalam
bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Berdasarkan Peraturan Presiden
Republik Indonesia nomor 22 tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional
(RUEN), pengembangan tenaga surya sebagai energi listrik diproyeksikan
mencapai 6,5 GW pada tahun 2025 dan 45 GW pada tahun 2050 setara dengan 22?ri total potensi tenaga surya yakni sebesar 207,9 GW. Proyeksi Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) cukup optimis untuk diimplementasikan mengingat
tren investasi dan harga listrik dari PLTS global semakin terjangkau. Universitas
Tadulako berkomitmen untuk mengaplikasikan PLTS secara mandiri. Salah satu
upaya yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan lahan luas sebagai lahan PLTS
terinterkoneksi yang sering disebut PLTS on-grid atau grid-connected. PLTS on?grid adalah sistem PLTS yang terhubung dengan jaringan distribusi PLN. Dalam
sistem ini, jaringan listrik PLN berperan sebagai penyalur atau penghubung arus
listrik yang berasal dari panel surya yang dialirkan pada beban. Dari hasil
pengukuran di lapangan diketahui luas lahan kosong di Universitas Tadulako
sesuai dengan master plan UNTAD sekitar 5 hektar sehingga melalui Software
PVSyst, didapatkan daya total PV sebesar 5544 kWp dan daya total Inverter
sebesar 4620 kWac dengan jumlah panel surya terpasang sebanyak 10080 unit dan
inverter sebanyak 42 unit dimana setiap inverter memiliki 12 string dan setiap
string pada inverter tersebut terdiri dari 20 panel surya. Dari hasil tersebut maka
Investasi pada sistem PLTS di Universitas Tadulako diperkirakan mencapai Rp.
75,907,251,114.00.