MASRUNI (2022) Perkembangan Tradisi Wenni Mappacci Dalam Pernikahan Etnis Suku Bugis Di Desa Tampiala (2000-2019). Sarjana thesis, Universitas Tadulako.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK
Masruni.2022. Skripsi ini Berjudul Perkembangan Tradisi Wenni Mappacci
dalam Pernikahan Etnis Suku Bugis di Desa Tampiala (2000-2019). Skripsi
Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Pembimbing: Dr.
Misnah, S.Pd., M.Pd.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis (1) perkembangan
tradisi Wenni Mappacci dalam pernikahan etnis Suku Bugis periodisasi (2000-
2019) di Desa Tampiala (2) menjelaskan bagaimana prosesi Wenni Mappacci
dalam pernikahan etnis Suku Bugis periodisasi (2000-2019) di Desa Tampiala (3)
mendeskripsikan makna yang terkandung di dalam tradisi Wenni Mappacci.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penentuan subjek dalam
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan yang menjadi subjek
penelitian yaitu (1) kepala desa, (2) tokoh adat (3) masyarakat. Pengumpulan data
dalam penelitian ini berupa: (1) wawancara, (2) dokumentasi. Adapun teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) reduksi data, (2)
penyajian data, (3) verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Selama
periodisasi tahun 2000-2019 dalam prosesi pelaksanaan tradisi wenni wappacci
tidak ada yang berubah, bahan-bahan serta alat-alat yang digunakan masih
mengikuti tata cara yang diajarkan oleh yang terdahulu. Perkembangan yang
terajadi dalam pelaksanaan tradisi wenni mappacci dapat dilihat dari segi proses
dalam melaksanakan wenni mappacci. Jika zaman dulu dilaksanakan tiga malam
berturut-turut akan tetapi saat ini tradisi Mappacci dilaksanakan satu malam saja
yaitu sehari sebelum akad nikah dilaksanakan serta bahan dan alat-alat yang
digunakan disesuaikan dengan bahan-bahan yang ada. (2) Dalam prosesi
pelaksanaan wenni mappacci merupakan bentuk penyampaian tersebut merupakan
harapan dan doa, bagi kesejahteraan dan kebahagiaan calon mempelai, yang
dirangkaikan dalam satu rangkuman kata dari tiga tahapan proses pelaksanaan
mappacci. Macceko, pembacaan Al-Barazanji dan Khatam Al-Qur’an (Mappanre
Temme) serta dari kesembilan macam peralatan dalam proses pelaksanaan
mappacci. Bantal, sarung sutera (lipa sabbe), daun pucuk pisang, daun nangka,
daun inai (daun pacci), beras, lilin, wadah pacci, dan air. (3) Masyarakat etnis
Bugis menjadikan tradisi mappacci ini sebagai pedoman dalam bertindak di
kehidupan sehari-harinya mappacci yang telah menjadi tradisi bagi masyarakat
etnis Bugis khususnya di Desa Tampiala, sehingga tradisi ini memiliki pesan dan
makna-makna yang sangat dalam yang menjadikannya penting untuk dilestarikan.
Kata Kunci : Tradisi, Wenni Mappacci dan Suku Bugis
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Commentary on: | Eprints 0 not found. |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah Library of Congress Subject Areas > L Pendidikan > Pendidikan Sejarah |
SWORD Depositor: | Users 0 not found. |
Depositing User: | Users 0 not found. |
Date Deposited: | 22 Jan 2025 07:16 |
Last Modified: | 06 Feb 2025 07:14 |
URI: | https://repository.untad.ac.id/id/eprint/134242 |
Baca Full Text: | Baca Sekarang |