PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENGGELAPAN (Studi Kasus Putusan No. 531/Pid.B/2021/PN.Pal)

Untuk menegakkan keadilan di lingkungan masyarakat pertimbangan hakim sangat penting dalam penentuan putusan, hakim mempertimbangkan aspek yuridis dan nonyuridis, disamping itu juga memperhatikan hal yang meringankan pidana serta memberatkan pidana. Hakim sendiri merupakan pemeran utama dalam setiap persidangan dimana memiliki kebebasan untuk menentukan hukum, hal tersebut bukan berarti hakim menciptakan hukum baru, melainkan merumuskan suatu peraturan hukum, maka hakim dapat menentukan seorang tersebut bersalah atau tidak. Rumusan masalah pada penel;itian ini adalah bagaimana pertimbangan hakim dalam menentukan unsur kesalahan terdakwa Penggelapan dalam hubungan kerja dalam perkara Nomor 531 Pid.B/2021/PN.Pal dan bagaimanakah penerapan sanksi pidana terhadap terdakwa penggelapan dalam hubungan kerja pada perkara nomor 531 Pid.B/2021/PN.Pal . Sementara tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam menentukan unsur kesalahan terdakwa penggelapan dalam hubungan kerja dalam perkara nomor 531 Pid.B/2021/PN.Pal dan untuk mengetahui penerapan sanksi pidana terhadap terdakwa penggelapan dalam hubungan kerja pada perkara nomor 531 Pid.B/2021/PN.Pal. dengan menggunakan metode penelitian yuridis normative maka diperoleh kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam per- sidangan berdasarkan keterangan saksi,alat bukti surat,dan alat bukti petunjuk. Pertimbangan Hakim pada putusan 531/Pid.B/2021/PN.Pal terdiri atas Pertimbangan sosiologis, hakim mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa serta peristiwa yang melatarbelakangi perbuatan pidana. Pertimbangan filosofis, hakim mempertimbangkan bahwa pemidanaan tidak hanya bertujuan untuk menimbulkan efek jera pada pelakunya tetapi lebih penting lagi adalah sebagai upaya pemidanaan terhadap terdakwa.