PETROGENESA BATUAN EKLOGIT DI DAERAH BALE KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA DAN DAERAH TOBOLI KECAMATAN PARIGI UTARA KABUPATEN PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH

NURAULIA KHAERANI (2022) PETROGENESA BATUAN EKLOGIT DI DAERAH BALE KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA DAN DAERAH TOBOLI KECAMATAN PARIGI UTARA KABUPATEN PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH. Sarjana thesis, Universitas Tadulako.

Full text not available from this repository.

Abstract

Batuan eklogit yang ditemukan sebagai bongkahan di Sungai Taipa daerah Bale dan Sungai Salubi daerah Toboli merupakan fragmen batuan bertekanan tinggi yang terbentuk dari proses tektonik yang cukup rumit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses terbentuknya batuan eklogit berdasarkan pengamatan komposisi mineral serta tekstur batuan menggunakan analisis petrografi dan pengolahan data unsur oksida batuan menggunakan analisis geokimia XRF. Analisis petrografi menunjukkan bahwa batuan eklogit memperlihatkan adanya tekstur khusus yaitu berupa rim kelyphite. Batuan eklogit memperlihatkan adanya struktur non foliasi porfiroblas. Sampel pada Sungai Taipa memiliki komposisi mineral berupa garnet, olivin, serpentin, enstatite dan mineral opak sedangkan komposisi mineral dari sampel Sungai Salubi adalah garnet, olivin, omfasit, enstatit, diopsid, dan mineral opak. Analisis XRF menghasilkan komposisi kimia unsur mayor (major element) SiO2 (49,2 – 50,1 wt%), Al2O3 (2,93 – 4,31 wt%), Fe2O3 (10,1 – 10,7 wt %), MgO (31,4 – 30,3 wt %), CaO (3,99 – 3,51 wt %), Na2O (0,14 – 0,16 wt %), K2O (0,0487 – 0,0682 wt %) dan unsur minor (minor element) TiO2 (0,0841 – 0,129 wt %), MnO (0,143 – 0,170 wt %), SO3 (0,0834 – 0,275 wt %), Cl (0,04 – 0,173 wt %), NiO (0,325 – 0,380 wt %), Cr2O3 (0,429 – 0,433 wt %), Co2O3 (0,0285 – 0,0712 wt %), WO3 (0,112 – 0,503 wt %). Hasil analisis petrografi dan XRF menunjukkan bahwa protolit dari batuan eklogit adalah basalt yang memiliki seri magma tholeeit yang terbentuk pada punggungan samudera dan kepulauan samudera. Proses tektonik yang berperan dalam pembentukan batuan ini adalah proses subduksi yang mana pada saat kerak samudera menunjam menghasilkan gaya tension sehingga terjadi pemekaran pada punggung samudera kemudian lama kelamaan punggung samudera yang mengalami pemekaran tersebut ikut tersubduksi. Proses pembentukan batuan eklogit terdiri dari dua tahap yaitu tahap prograde dan retrograde. Tahap tersebut dijelaskan ke dalam 2 fasies yaitu fasies eklogit dan fasies granulit. Tahap prograde diwakili oleh fasies eklogit terbentuk pada kondisi suhu ?500oC dengan tekanan ?12 kbar di kedalaman ± 35 km dibawah permukaan bumi. Kemudian tahap retrograde terjadi pada fasies granulit yang berada pada kisaran suhu 500-700 oC dan tekanan 8-17.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Commentary on: Eprints 0 not found.
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Geologi
SWORD Depositor: Users 0 not found.
Depositing User: Users 0 not found.
Date Deposited: 22 Jan 2025 07:16
Last Modified: 06 Feb 2025 07:14
URI: https://repository.untad.ac.id/id/eprint/135576
Baca Full Text: Baca Sekarang

Actions (login required)

View Item
View Item