POTENSI EKSTRAK ALGA HIJAU (Ulva Lactuca L.) SEBAGAI ANTIPIRETIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus Norvegicus)

Demam merupakan manifestasi umum dalam respons fisiologis tubuh terhadap rangsangan patogenik, yang menandakan upaya sistem kekebalan tubuh dalam melawan agen-agen yang berpotensi merugikan. Ekstrak alga hijau mengandung flavonoid yang memiliki sifat antipiretik bertindak sebagai inhibitor siklooksigenase (COX), berperan dalam memicu pembentukan prostaglandin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan dosis optimum ekstrak alga hijau dalam menurunkan suhu pada tikus putih demam. Pengujian dilakukan dengan metode uji induksi pepton 5%. Ekstrak alga hijau (EAH) diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Hewan uji sebanyak 25 ekor dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok 1 kontrol negatif yaitu Na CMC 0,5%, kelompok 2 kontrol positif yaitu parasetamol dosis 27 mg/Kg BB, serta kelompok 3, 4 dan 5 EAH dosis 200 mg/Kg BB, 300 mg/Kg BB, dan 400 mg/Kg BB, masing-masing kelompok diukur suhu awal, lalu diinduksi dengan larutan pepton 5% secara subkutan, didiamkan 1 jam lalu diukur suhu, kemudian diberikan perlakuan sesuai kelompok masing-masing, setelah itu diukur kembali suhu menit ke-30 sampai 180. Hasil penelitian diperoleh nilai selisih penurunan suhu paling besar ditemukan pada kelompok positif yang diberikan parasetamol, yaitu sebesar 0,12 ± 0,06. Selisih penurunan suhu terbesar juga terjadi pada kelompok ekstrak 400 mg/Kg BB. Nilai selisih penurunan suhu paling kecil ditemukan pada kelompok negatif yang diberikan suspensi Na-CMC 0,5%, yaitu -0,12 ± 0,04. Disimpulkan bahwa ekstrak alga hijau (Ulva lactuca L.) memiliki aktivitas menurunkan suhu pada tikus putih galur Wistar yang demam dan dosis yang optimum ekstrak alga hijau (Ulva lactuca L.) yang didapatkan menurunkan demam yaitu dosis 400 mg/Kg BB.