Potensi Imunomodulator Minyak Atsiri Rimpang Etlingera Flexuosa Poulsen Terhadap Aktivitas Fagositosis Sel Makrofag Pada Mencit Jantan (Mus Musculus)

Rimpang Etlingera flexuosa Poulsen merupakan tumbuhan yang mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, tanin, saponin, terpenoid, alkaloid, dan steroid. Kandungan senyawa metabolit tersebut mempunyai aktivitas sebagai imunomodulator. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi imunomodulator sediaan suspensi minyak atsiri rimpang Etlingera flexuosa Poulsen sebagai imunomodulator terhadap aktivitas fagositosis makrofag pada mencit jantan dan menentukan dosis optimalnya sebagai imunomodulator. Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol negatif diberikan Polyethylene glycol, kelompok kontrol positif diberikan suspensi Stimuno® yang mengandung ekstrak meniran, kelompok selanjutnya masing-masing diberikan minyak atsiri rimpang Etlingera flexuosa Poulsen dengan dosis berturut-turut 5%, 10?n 20%. Masing-masing kelompok perlakuan diberikan sediaan secara oral selama 14 hari dan pada hari ke-15, setiap mencit diinfeksikan dengan 0,5 ml suspensi bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 secara intraperitoneal. Mencit dibedah dan diambil cairan peritoneumnya untuk mengetahui aktivitas sel makrofagnya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji post hoc Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri rimpang Etlingera flexuosa Polsen memiliki efek imunomodulator dengan rata-rata aktivitas fagositosis makrofag masing-masing kelompok kontrol negatif, kontrol positif, minyak atsiri dosis 5%, 10?n 20?rturut-turut 0,578; 0,345; 0,342; 0,499; dan 0,330. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa minyak atsiri rimpang Etlingera flexuosa Poulsen memiliki dosis yang optimal sebagai imunomodulator yaitu pada dosis 20% sehingga berpotensi dikembangkan sebagai imunomodulator ilmiah dengan aktivitas imunosupresan.

Kata Kunci: Etlingera flexuosa Poulsen, fagositosis, makrofag, imunomodulator.