Profil Pemecahan Masalah Aritmetika Sosial Siswa SMP Negeri 1 Palu Ditinjau Dari Kecerdasan Emosional

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil pemecahan masalah aritmetika sosial siswa ditinjau dari kecerdasan emosional. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Palu yang terdiri dari 3 siswa yaitu siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi, siswa yang memiliki kecerdasan emosional sedang, dan siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah yang dipilih berdasarkan hasil tes kecerdasan emosional. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil pemecahan masalah pada tahap:(1) Memahami masalah, siswa dengan kecerdasan emosional tinggi dapat menuliskan dan menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan dari masalah yang diberikan, siswa dengan kecerdasan emosional sedang mampu mengidentifikasi yang diketahui dan yang ditanyakan sedangkan siswa dengan kecerdasan emosional rendah dapat menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan (2) Membuat rencana, siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi menjelaskan rencana pemecahan masalah dengan tenang dan lancar, siswa yang memiliki kecerdasan emosional sedang menjelaskan langkah-langkah penyelesaian yang akan dilakukan dengan baik namun tidak menunjukkan rasa kepercayaan diri yang tinggi sedangkan siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah menjelaskan perencanaan dengan agak ragu (3) Melaksanakan rencana pemecahan masalah, siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi melaksanakan pemecahan masalah dengan teliti dan sesuai dengan rencana pemecahan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, siswa yang memiliki kecerdasan emosional sedang menyelesaikan masalah menggunakan waktu sedikit lebih lama dan ragu dalam menjelaskan, sedangkan siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah kurang teliti sehingga tidak mendapatkan jawaban yang benar (4) Memeriksa kembali, siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi memeriksa dan meyakini keseluruhan jawabannya, siswa yang memiliki kecerdasan emosional sedang melakukan pengecekkan berulang atas jawabanya sedangkan siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah tidak memiliki cara untuk memeriksa kembali jawabannya.