REPRESENTASI KARAKTER ANGKIE SEBAGAI PENYANDANG DISABILITAS DALAM FILM SERIAL ISYARAT (2019) (ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE)

ABSTRAK
Fatmawati B501 17 040 “Representasi Karakter Angkie Sebagai Penyandang
Disabilitas Dalam Film Serial Isyarat (Analisis Semiotika Charles Sanders
Peirce)” Program Studi Ilmu Komunikasi, Jurusan Ilmu Komunikasi,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako. Dibawah
bimbingan Achmad Herman sebagai pembimbing satu, dan Muhammad
Wahid sebagai pembimbing dua.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter Angkie, sebagai
pemeran utama yang direpresentasikan sebagai penyandang disabilitas dalam film
serial Isyarat. Tipe penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan
menggunakan teknik analisis semiotika sebagai analisis data. Penulis meneliti
karakter Angkie sebagai penyandang disabilitas untuk mengetahui tanda ikon,
indeks, dan simbol yang terkandung dalam film serial Isyarat yang dianalisis
dengan model analisis triadik Charles Sanders Peirce yang terdiri dari object yang
diuraikan menjadi tiga tingkatan yaitu ikon, indeks, dan simbol.
Hasil penelitian ini menunjukkan suatu pemaknaan dari berbagai karkter
Angkie yang tersirat dalam film serial Isyarat. Representasi Karakter Angkie
sebagai penyandang disabilitas terlihat seperti orang normal, sabar, percaya diri,
mandiri, menggali potensi diri, peduli sesama kaum difabel, jujur, dan pantang
menyerah, sehingga betolak belakang dengan stigma negatif tentang penyandang
disabilitas yang direpresentasikan sebagai seseorang yang aneh, yang perlu
dikasihani dan tidak bisa berbuat apa-apa. Representasi karakter Angkie terhadap
pemeran utama melalui tanda ikon melalui tanda ikon meliputi pada adegan atau
potongan gambar pada film serial isyarat yang mempresentasikan karakter Angkie
sebagai penyandang disabilitas. Identifikasi melalui tanda indeks meliputi pada
percakapan yang dilakukan Angkie bersama orang-orang yang disekelilingnya.
Kemudian identifikasi melalui tanda simbol yaitu karakter Angkie yang selalu
memakai alat bantu dengar menjadi simbol tidak bahwa tidak ada yang tidak
mungkin bagi seseorang penyandang disabilitas sekalipun jika ia berusaha dan
pantang menyerah niscaya semua impian akan terwujud.
Kata kunci : Representasi, Disabilitas, Film, Analisis Semiotika