SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENGALOKASIAN DANA DESA MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (F-AHP) (Studi Kasus : Desa Lee, Kabupaten Morowali Utara)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prioritas masyarakat dalam memilih faktor-faktor dalam pengalokasian dana desa menggunakan metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (F-AHP). Penelitian dilakukan berdasarkan kriteria Pemerintahan desa, Pembangunan, Pemberdayaan, dan Kemasyarakatan. Hasil penelitian menggunakan bobot prioritas diperoleh, Pemerintahan Desa (25,0%), Pembangunan (25,0%), Pemberdayaan (25,0%) dan Kemasyarakaan (25,0%). Karena bobot sama, maka keempat kriteria mendapat prioritas yang sama sesuai kebutuhan masyarakat desa Lee, sehingga dana desa harus teralokasi dengan merata. Selanjutnya penelitian dilakukan berdasarkan subkriteria dalam keempat kriteria, untuk subkriteria dalam Pemerintahan Desa diperoleh bobot prioritas, Peningkatan Kantor Desa (33,3%), Perlengkapan Kantor (33,3%) dan Alat Tulis Kantor (33,3%). Hasil penelitian berdasarkan subkriteria dalam Pembangunan diperoleh bobot prioritas, Infrastruktur (33,3%), Pembangunan Fasilitas Pendidikan (33,3%) dan Pembangunan Fasilitas Kesehatan (33,3%). Hasil penelitian berdasarkan subkriteria dalam Pemberdayaan diperoleh bobot prioritas, Pelatihan Masyarakat Desa (33,3%), Pembiayaan BUMDes (33,3%) dan Pelatihan Perangkat Desa (33,3%). Hasil penelitian berdasarkan subkriteria dalam Kemasyarakatan diperoleh bobot prioritas tertinggi Agama (27,8%), kemudian diikuti oleh Seni dan Budaya (25,2%), Anak Yatim Piatu (24,4%), dan Lindungan Masyarakat (22,5%). Berdasarkan hasil penelitian antar subkriteria dalam keempat kriteria, terdapat bobot prioritas yang sama yaitu pada subkriteria Pemerintahan Desa, subkriteria Pembangunan dan subkriteria Pemberdayaan. Karena bobot sama, maka dalam pengalokasian dana desa antar subkriteria tersebut harus teralokasi secara merata sesuai dengan kebutuhan mayarakat desa Lee.

Kata kunci : Dana Desa, Fuzzy AHP