Skrining Fitokimia, Kadar Antosianin, Dan Daya Antioksidan Pada Missubi Sebagai Minuman Fungsional

Peningkatan kesadaran tentang gaya hidup sehat terutama sejak wabah COVID-19 ini, telah menyebabkan peningkatan permintaan pangan fungsional yang diyakini dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Penjualan pangan penambah kekebalan tubuh telah meningkat 20-40%. Ubi jalar adalah bahan pangan lokal yang berasal dari kelompok umbi-umbian, sebagai sumber karbohidrat. Ubi jalar dapat dimanfaatkan sebagai pangan alternatif pengganti beras untuk makanan keluarga. Penelitian skrining fitokimia, analisis daya antioksidan, dan antosianin pada Missubi sebagai minuman alternatif dapat menjadi referensi dan produk usaha bagi orang lain dengan manfaat yang sangat baik untuk kesehatan serta memanfaatkan pangan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa fitokomia Missubi, menganalisis kadar antosianin dari Missubi, menganalisis daya antioksidan Missubi, dan menganalisis daya terima dari Missubi. Jenis penelitian menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan untuk menganalisis senyawa fitokimia dari Missubi, menganalisis kadar antosianin, menganalisis daya antioksidan, dan menganalisis daya terima pada Missubi. Hasil analisis skrining fitokimia pada semua formula Missubi positif mengandung senyawa flavonoid, polifenol/tanin, dan alkaloid. Dan pada semua formula Missubi negatif mengandung senyawa saponin dan terpenoid. Kadar antosianin tertinggi pada formula P4 yaitu 18,3 mg/100g dengan p = 0,451 (p<0,05) yang bermakna ada perbedaan yang signifikan pada kadar antosianin antar formula Missubi. Daya antioksidan tertinggi terdapat pada formula P4 yakni 87,1 ppm dengan p = 0,349 (p<0,05) yang bermakna ada perbedaan signifikan pada daya antioksidan antar formula. Dan pada semua formula Missubi negatif mengandung senyawa saponin dan terpenoid Penentuan Serving Size per sajian pada formula terpilih yaitu P4 yaitu sebesar 14 gram.. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu produk inovasi bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan gizi dan menjaga daya tahan tubuh.