Solidaritas Sosial Dalam Tradisi Rambu Solo’ Pada Masyarakat Di Kelurahan Ratte Buttu Kecamatan Bonggakaradeng Kabupaten Tana Toraja

SULFI SULFAISAH, B 201 20 020, Program Studi Sosiologi, Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako. Judul Skripsi: Solidaritas Sosial Dalam Tradisi Rambu Solo’ Pada Masyarakat Di Kelurahan Ratte Buttu Kecamatan Bonggakaradeng, Kabupaten Tana Toraja. Di bawah bimbingan oleh, Hasan Muhammad dan Ritha Safithri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1). bentuk-bentuk solidaritas sosial yang termanifestasi dalam pelaksanaan upacara rambu solo’, serta mendeskripsikan mekanisme terbentuknya solidaritas sosial dalam proses persiapan dan pelaksanaan rambu solo’. 2). hubungan antara stratifikasi sosial dan solidaritas dalam konteks tradisi Rambu Solo’ di Kelurahan Ratte Buttu. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif yang bersifat deskriptif dengan maksud untuk memberikan gambaran tentang objek permasalahan yang diteliti dengan teknik pengumpulan data berupa: observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Penentuan informan secara purposive, sehingga secara teoritis dapat dipertanggung jawabkan. Lokasi penelitian bertempat Di Kelurahan Ratte Buttu Kecamatan Bonggakaradeng Kabupaten Tana Toraja. Adapun jumlah informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 4 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :1) Solidaritas sosial dalam rambu solo’ termujud melalui gotong royong dalam persiapan dan pelaksanan upacara, sistem timbal balik dalam pemberian sumbangan, interaksi sosial yang intensif selama berlangsungnya upacara, penghormatan bersama terhadap nilai spritual upacara terlepas dari status sosialnya. Ritual ini mampu mempersatukan masyarakat Ratte Buttu dari berbagai lapisan sosial dalam suatu kegiatan bersama yang memiliki makna mendalam. 2) Stratifikasi sosial memiliki peran yang signifikan dalam pelaksanaan rambu solo’ perbedaan status sosial tercermin dalam skala dan kemegahan upacara, jumlah hewan yang di kurbankan serta durasi pelaksanaan ritual. Namun, stratifikasi ini tidak jadi penghalang bagi terbentuknya solidaritas sosial yang kuat. Stratifikasi sosial dalam rambu solo’ justru menjadi katalis bagi penguatan solidaritas perbedaan status menciptakan peran dan tanggungjawab yang berbeda-beda namun saling melengkapi sehingga setiap anggota masyarakat merasa memiliki kontribusi penting dalam pelaksanaan ritual rambu solo’.

Kata kunci: Solidaritas,stratifikasi sosial,Rambu Solo’