STABILITAS SERBUK ALBUMIN DARI EKSTRAK IKAN SIDAT (Anguilla Marmorata (Q.) Gaimard.) FASE YELLOW EEL DAN SILVER EEL ASAL SULAWESI TENGAH

Ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) memiliki kandungan protein yang
tinggi seperti kolagen, myosin, globulin, dan albumin. Albumin memiliki fungsi
sangat penting untuk pembentuk jaringan tubuh yang baru serta mempercepat proses
penyembuhan jaringan tubuh (pasca operasi, pembedahan dan luka bakar). Penelitian
ini bertujuan untuk menentukan waktu optimal dan stabilitas dari serbuk albumin
ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) dengan parameter uji kuantitatif.
Albumin Hasil ekstraksi dibuat menjadi serbuk menggunakan alat Spray drying lalu
ditentukan kadar albumin serbuk melalui metode bromocresol green menggunakan
alat Fotometer. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu pada waktu
pengeringan ke - 50 menit hasil randemen pada fase yellow eel 2,46 g dan silver eel
2,55 g yang menunjukan kadar albumin tertinggi pada hari ke - 1 fase yellow eel
3,02 g/100 g dan pada fase silver eel 3,43 g/100 g setelah penyimpanan pada hari ke –
30 Pada fase yellow eel 2,41 g/ 100 g dan fase silver eel 2,76 g/100 g. Hasil analisis
statistik menunjukan bahwa waktu pengeringan berpengaruh nyata pada kadar
albumin, dimana pada waktu pengeringan 50 menit kadar albumin yang dihasilkan
lebih tinggi, tetapi tidak stabil setelah 30 hari penyimpanan.