Strategi Pengembangan Infrastruktur Perkotaan Bora Sebagai Pusat Kegiatan Utama Pemerintahan Dan Permukiman Perkotaan

Kawasan pusat pemerintahan di Kabupaten Sigi merujuk pada wilayah yang merupakan pusat administrasi dan pemerintahan kabupaten. Umumnya, ini adalah tempat di mana kantor-kantor pemerintahan, instansi publik, dan layanan publik utama berlokasi. Tujuan utama dari kawasan pusat pemerintahan adalah untuk memberikan pelayanan yang efektif kepada warga dan memfasilitasi koordinasi antara berbagai unit pemerintahan. Pusat pemerintahan yang efisien dapat membantu mempercepat pengambilan keputusan dan koordinasi antara berbagai sektor pemerintahan. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangkan infrastruktur perkotaan bora sebagai pusat kegiatan utama pemerintahan dan permukiman perkotaan. Metode penelitian yang digunakan kualitatif yaitu menggambarkan keadaan suatu fenomena dan hanya menggambarkan apa adanya suatu variabel, gejala atau keadaan. Sementara pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan secara deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan objek penelitian ataupun hasil penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara informan secara mendalam dan dokumentasi untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan berupa data primer dan data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah SWOT IFAS-EFAS untuk menyusun strategi pengembangan infrastruktur berdasarkan faktor strategis internal dan faktor strategis eksternal. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa Berdasarkan hasil observasi lapangan pada pusat pemerintahan bora diketahui bahwa di Bora terdapat kantor-kantor pemerintahan yang terdiri atas 20 kantor pemerintahan, dan juga terdapat sarana sosial seperti sekolah, puskesmas, dan balai desa. Mampu mendukung aktivitas kegiatan dan kehidupan Masyarakat di Perkotaan Bora. Berdasarkan Revisi RTRW Kabupaten Sigi tahun 2019-2039 yang dimana Bora sebagai fungsi pusat pelayanan Pusat Permukiman Perkotaan dan hasil observasi lapangan di Perkotaan Bora belum bisa disebutkan sebagai pusat permukiman perkotaan dikarenakan pekerjaan masyarakat setempat masih dominan bekerja sebagai petani, peternak, dan buruh bangunan. Infrastruktur air bersih di Perkotaan Bora masih dan persampahan yang ada di perkotaan bora masih kurangnya ketersediaan air bersih bagi masyarakat, infrastruktur persampahan di perkotaan bora belum tersedia TPS di setiap dusunnya, dan untuk infrastuktur telekomunikasi dan listrik sudah tersedia dengan baik dan masyarakat dapat menggunakanya.