STRATEGI PEREMPUAN MENUJU PARLEMEN ( Studi Atas Keterpilihan Perempuan Legislatif DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Periode 2019-2024 )

ABSTRAK

Hesti Astuti, B20118199. Judul : Strategi Perempuan Menuju Parlemen (Studi Keterpilihan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Priode 2019-2024). Dibimbing oleh Drs. Abdul Kadir patta, M.Si sebagai pembimbing satu dan Dr. Ritha Safithri, M.Si sebagai pembimbing dua.
Penelitian ini bertujuan untuk megetahui bagaimana posisi dan komposisi sertta srtategi keterpilihan perempuan pada anggota legislatif Sulawesi tengah priode 2019-2024.
Dasar penelitian ini adalah penelitian kualiotatif dengan tipe deskriptif. Tehnik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan kegiatan dokumentasi untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan berupa data perimer dan data sekunder. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 6 orang yaitu 3 orang dari anggota dewan lama 3 orang dari anggota dewan baru. Data yang sudah terkumpul dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa perwakilan perempuan pada DPRD Sulteng dari 45 kursi yang ada perempuan menduduki 12 kursi di DPRD Sulteng dan mendapat ketambahan 1 kursi lagi dari pengganti antara waktu dari anggota DPRD asal Partai Kebangkitan Bangsa yang meninggal dunia jadi total kursi perempuan pada DPRD Sulteng ada 13 kursi atau sekitar 34% meningkat dari sebelumnya pada 2009-2014 total ada 8 orang perempuan dan 2014-2019 total ada 10 orang perempuan, pada penempatan posisi pun pada DPRD Sulteng perempuan cukup menduduki posisi strategis. Perempuan yang menjadi anggota parlemen memiliki strategi masing-masing untuk bisa berjuang mendapatkan suara terbanyak. Mencoba untuk mendekatkan diri ke masyarakat dan lebih sering turun ke lapangan dan banyak berkomunikasi dengan masyarakat di daerah masing-masing. Kendala perempuan masih ada tanggung jawab dari pada suaminya, dan harus mendapat dukungan keluarga sehingga gerak perempuan yang akan maju keranah publik tidak sulit. Tidak hanya itu, tetapi lingkungan sekitar juga melihat perempuan di politik tidak pantas, karena kodrat perempuan itu duduk di rumah serta harus mempunyai dukungan secara finansial untuk biaya perjalanan kampanye.

Kata Kunci : Perempuan, Strategi, DPRD.