Studi Etnofarmasi Pengobatan Tradisional Pada Suku Kaili Uma Di Kecamatan Baras Kabupaten Pasangkayu Provinsi Sulawesi Barat

Suku Kaili Uma merupakan salah satu suku di Indonesia yang masih berpegangteguh pada adat istiadat dan budaya, termaksud pengetahuan lokal mengenai
pengobatan menggunakan tumbuhan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, bagian, cara pengolahan, cara penggunaan, takaran, lama
penggunaan, dan jenis-jenis penyakit yang diobati. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dan teknik pengambilan sampel yakni purposive sampling, dengan teknik wawancara open-ended interview pada 3 informan yang diperoleh
menggunaakan media kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian yang diketahui sebanyak 44 spesies tumbuhan obat yang dimanfaatkan sebagai obat. Bagian
tumbuhan yang digunakan antara lain daun 35%, rimpang 15%, batang 11%, bunga 9%, kulit batang 9%, biji 7%, daging buah 5%, umbi 5%, dan dengan cara lainnya
4%. Cara pengolahan antara lain direbus 33%, ditumbuk 29%, dihaluskan 16%,
dengan cara lainnya 14%, diremas 5%, dan disangrai 3%. Cara penggunaannya antara lain diminum 47%, ditempelkan 14%, dioleskan 12%, dimakan 10%,
diusapkan 8%, diteteskan 7%, dan dengan cara lainnya 2%. Takaran yang
digunakan antara lain yaitu jumlah helai daun ganjil 39%, sebesar ibu jari 35%, 1 genggam 16%, kepalan tangan 6%, Sejengkal 4%. Lama penggunaan tumbuhan
antara lain maksimal 3 hari penggunaan 39%, hingga keadaan membail 39%, maksimal 7 hari penggunaan 10%. Penyakit yang diobati yaitu berupa demam, batuk, diare, maag, mual, muntah, malaria, gigitan hewan beracun, alergi, luka
bakar, luka robek, bisul, panu, sariawan, mimisan, gatal-gatal, asma, penyubur
rambut, penyakit jantung, pretigium, kolesterol, kanker payudara, penyakit kuning,
cacingan, campak, cacar air, gangguan paru-paru, sakit gigi, tipes, kista, mandul,
nyeri haid, kutu air, pencegah penyakit, dan panas dalam.
Kata kunci : Etnofarmasi, Tumbuhan Obat, Suku Kaili Uma, Kecamatan Baras.