Studi Etnofarmasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Pada Suku Bare'e To Lage Di Kecamatan Lage Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah

Masyarakat Suku Bare’e To Lage di Kecamatan Lage mempercayai dan
memanfaatkan tumbuhan dalam pengobatan. Pengetahuan tumbuhan obat
didapatkan secara lisan dan turun temurun oleh orang tua terdahulu. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui jenis dan bagian tumbuhan serta cara pengolahan,
penggunaan, takaran dan lama penggunaan tumbuhan obat oleh Suku Bare’e. Jenis
penelitian deskriptif menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengambilan
sampel adalah purposive sampling berupa wawancara terhadap 6 penyehat
tradisional dalam bentuk kuesioner. Dari hasil penelitian didapatkan 27 jenis
tumbuhan dengan bagian tumbuhan yang digunakan yaitu daun (52%), herba
(22%), batang (9%), buah (7%), umbi (4%), rimpang (4%) dan akar (4%).
Tumbuhan obat tradisional diolah dengan beberapa cara yaitu direbus, diperas,
dihaluskan, dipotong, dikunyah, dibakar, dan diseduh. Cara penggunaannya dengan
diminum, digosok, dimakan dan ditempelkan. Takaran penggunaan yaitu 1 gelas
(200 ml) dan 1 sendok (10 ml) sebanyak 1 kali, 2 kali dan 3 kali sehari dengan lama
penggunaan 3 sampai 14 hari, 1 minggu sampai 1 bulan, dan sampai gejala
berkurang atau sembuh. Penyakit yang diobati yaitu batuk, hipertensi, demam,
gagal ginjal, diabetes melitus, maag, tukak lambung, malaria, diare, letih/lesu,
rematik, asam urat, batu ginjal, batu empedu, infeksi saluran kemih, panu, nyeri
sendi, luka dan gatal-gatal (pruritus). Beberapa tumbuhan obat yang belum
dilakukan uji aktivitas in-vitro dan in-vivo yaitu sirih cina (Peperomia pellucida
(L.) Kunth), kelapa (Cocos nucifera L.), rumput knop (Hyptis capitata Jacq.),
pacing tawar (Hellenia speciosa (J.Koening) S.R.Dutta), rumput belulang (Eleusine
indica (L.) Gaertn.), sembung (Blumea balsamifera (L.) DC.), tapak kuda (Centella
asiatica (L.) Urb.), dan terong (Solanum melongena L).