STUDI ETNOFARMASI TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT TRADISIONAL DI KECAMATAN SEMBAKUNG KABUPATEN NUNUKAN KALIMANTAN UTARA

Tumbuhan berkhasiat obat telah digunakan secara empiris oleh masyarakat Suku Dayak Agabag di Kecamatan Sembakung Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara dalam penyembuhan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kearifan lokal yang dimiliki, jenis tumbuhan, bagian tumbuhan, cara pengolahan, penggunaan tumbuhan, takaran, lama waktu penggunaan dan jenis penyakit yang diobati. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan metode kualitatif dan teknik pengambilan sampel yakni snowball sampling melalui wawancara open-ended interview dengan 5 informan yang menggunakan media kuisioner. Berdasarkan hasil penelitian, tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat diketahui sebanyak 35 jenis dan 1 jenis diantaranya belum dapat teridentifikasi yang terbagi dalam 26 familia. Tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan yaitu dari familia Zingiberaceae (3 spesies). Bagian-bagian tumbuhan yang digunakan antara lain daun, batang, akar, rimpang, umbi, buah, herba dan getah. Daun merupakan bagian tumbuhan yang persentase pemanfaatanya paling tinggi (42%). Cara pengolahan tumbuhan obat dilakukan dengan cara direbus, dihaluskan, ditumbuk, dibakar, dikupas, dan diseduh. Cara yang paling banyak yaitu direbus dengan persentase (58%). Adapun cara penggunaan tumbuhan obat yaitu dengan cara diminum, dioleskan, ditempelkan dan diteteskan. Cara yang paling banyak yaitu diminum dengan persentase (63%). Lama waktu penggunaan maksimal 7 hari dan jenis penyakit yang biasa diobati adalah sembelit, patah tulang, batu ginjal, kencing manis, sakit perut, kanker, mata merah, demam, sakit pinggang, dermatitis, darah tinggi, sel darah putih, luka, reumatik, mencret, maag, asma, pegal-pegal, batuk, nyeri haid, tumor, sariawan, sakit gigi dan kolesterol.

Kata kunci : Etnofarmasi, tumbuhan obat, suku dayak agabag