Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembangian Hak Waris Anak Tiri

AGUSMAWARDI (2024) Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembangian Hak Waris Anak Tiri. Sarjana thesis, Universitas Tadulako.

Full text not available from this repository.

Abstract

Agusmawardi, D10119340, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembagian
Hak Waris Anak Tiri, Susi Susilawati selaku pembimbing I dan Rosnani
Lakunna Selaku pembimbing II.
Pembagian warisan merupakan hal yang diwajibkan ketika terjadi kematian, namun
pembagian kewarisan disebabkan karena adanya hubungan keturunan dan
perkawinan yang sah. Dalam kehidupan sehari-hari suatu keluarga yang berbeda
dengan biasanya adalah hadirnya seorang anak tiri dalam keluarga tersebut,
kehadiran anak tiri tentu saja tidak ada hubungan perkawinan (suami/istri) dan
keturunan dengan orang tua tirinya akan tetapi mereka hidup bersama antara anak
tiri dengan orang tua tirinya. Sehingga ketika orang tua tiri ini meninggal maka
dapat dipastikan anak tiri tidak mendapatkan harta warisan. Hal ini membuat
penulis tertarik untuk mengkaji hal tersebut dengan mengangkat rumusan masalah
bagaimana status hak waris anak tiri dalam hukum Islam dan bagaimana bagian hak
waris anak tiri dari harta warisan orang tua tirinya dalam hukum Islam. Menurut
hukum Islam yang menjadi acuan utama adalah Al-Quran dan Sunnah serta aturan
dari KHI (Kompilasi Hukum Islam), namun hal tersebut tidak mengantur lebih
spesifik atau terperinci mengenai hak waris anak tiri. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui status hak waris anak tiri dalam prespektif hukum Islam dan
mengetahui bagian hak waris anak tiri dari harta warisan orang tua tirinya dalam
prespektif hukum Islam. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis
normatif dengan menggunakan bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Adapun
hasil penelitian ini yaitu pertama, status hak waris anak tiri dalam prespektif hukum
Islam tidak secara langsung tergolong sebagai ahli waris karena tidak terdapat sebab
mewarisi (asbabul miirats). Kedua, bagian hak waris anak tiri terhadap harta
warisan orang tua tirinya dalam prespektif hukum Islam tidak tergolong sebagai
ahli waris, tetapi dengan menggunakan alternatif lain yakni qiyas kepada anak
angkat dan wasiat wajibah sebesar 1/3 anak tiri tersebut bisa mendapatkan harta
warisan dari orang tua tirinya.
Kata Kunci: Pembagian, Warisan, Anak Tiri.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Commentary on: Eprints 0 not found.
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
SWORD Depositor: Users 0 not found.
Depositing User: Users 0 not found.
Date Deposited: 22 Jan 2025 07:16
Last Modified: 06 Feb 2025 07:14
URI: https://repository.untad.ac.id/id/eprint/140810
Baca Full Text: Baca Sekarang

Actions (login required)

View Item
View Item