Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Tempe Kombinasi Rumput Laut (sargassum So) Dan Biji Kelor (moringa Oleifera Lam.) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih (rattus Norvegicus) Yang Diinduksi Streptozotocin

Rumput laut (Sargassum sp) dan biji kelor (Moringa oleifera Lam.) merupakan
sumber daya hayati yang kaya manfaat namun belum dimanfaatkan secara
maksimal. Kedua tanaman ini dapat dikombinasikan menjadi tempe sebagai
pangan fungsional untuk mengatasi penyakit diabetes melitus (DM). Penelitian
bertujuan untuk mengetahui aktivitas antidiabetes dan dosis efektif ekstrak tempe
kombinasi rumput laut dan biji kelor (RLBK) dalam menurunkan kadar glukosa
darah pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang telah diinduksi streptozotocin
(STZ). Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol
96%. Pengujian ekstrak menggunakan 25 ekor tikus putih jantan yang terbagi
dalam 5 kelompok uji yaitu kelompok kontrol negatif Na-CMC 0,5%, kontrol
positif 0,45 mg/Kg BB, uji dosis 100 mg/Kg BB, uji dosis 200 mg/Kg BB, dan uji
dosis 300 mg/Kg BB. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan sebelum induksi
(H0), 3 hari pasca induksi (H3), dan 28 hari pasca pemberian ekstrak (H31)
menggunakan alat glucometer. Persentase penurunan kadar glukosa darah pada
kelompok kontrol negatif, positif, uji dosis 100 mg/Kg BB, dosis 200 mg/Kg BB,
dan dosis 300 mg/Kg Bb berturut-turut yaitu -5,5%, 74,2%, 49,8%, 67,6%, dan
74,5%. Ekstrak tempe kombinasi RLBK secara signifikan memiliki efek
antidiabetes dengan dosis efektif 300 mg/Kg BB.