Uji Aktivitas Ekstrak Daun Arogo (Premna Serratifolia L.) Terhadap Kadar SGOT Dan SGPT Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus) Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah kondisi peningkatan kadar asam urat dalam darah. Asam urat merupakan senyawa hepatotoksik yang dapat menyebabkan kerusakan hati dan diindikasikan dengan peningkatan kadar SGOT dan SGPT. Tanaman arogo (Premna serratifolia L.) diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang dapat berfungsi sebagai antihiperurisemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun arogo dalam menekan peningkatan kadar SGOT dan SGPT pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) dengan kondisi hiperurisemia, serta menentukan dosis optimalnya. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Penelitian ini menggunakan 18 ekor tikus putih jantan yang terbagi dalam 6 kelompok yaitu kelompok normal Na-CMC tanpa induksi, kontrol negatif Na-CMC dengan induksi hiperurisemia, kontrol positif allopurinol 100 mg, dan kelompok uji ekstrak daun arogo dengan dosis masing-masing 100, 200, dan 300 mg/kgBB. Hasil pengujian menunjukkan aktivitas dalam menekan peningkatan kadar SGOT yang berbeda tidak signifikan pada kelompok kontrol positif, kelompok uji ekstrak daun arogo dosis 100 mg/kgBB dan 300 mg/kgBB dibandingkan kontrol negatif, dengan rata-rata kadar SGOT berturut-turut yaitu 180,27 ± 29,91 mg/dL, 180,97 ± 11,55 mg/dL, dan 192,23 ± 8,45 mg/dL. Sementara kadar SGPT tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, dosis optimal ekstrak daun arogo yang dapat menekan peningkatan kadar SGOT pada tikus hiperurisemia adalah 100 mg/kgBB.